Oleh Masud HMN
Melayu Pos Indonesia – Adanya pikiran agar Anes Baswedan (AB) membentuk partai baru atau organisasi masa dan itu atau ormas melahirkan banyak tanggapan.
Partai baru atau ormas tersebut dimaksudkan untuk mewadahi pendukung AB yang galau. Setelah tidak dapat maju menjadi calon kepala daerah. Lantas, dan timbul idea membentuk partai atau ormas baru mudah saja karena sudah ada masa yang banyak. Mereka ingin tetap melanjutkan kebersamaan yang telah ada terbentuk itu. Dari desa dan pelosok seluruh wilayah Indonesia, berpikir berkemajuan.
Momentum demikian semakin hangat dewasa ini. Maksudnya ada momentum yang terbuka. Pertanyaannya adalah kapan waktu dengan deklarasi yang tepat. Sekalipun memang sebaran aspirasi pendukung tersebut sekali gus menjadi pijakan maju ke masa depan. Bukan hanya untuk merapikan yang berserak masa pilihan hanya kapan agenda itu.
Sebab pilihan daerah kepala 2024 sudah dekat dan momentum sudah dekat dengan pijakan untuk periode berikutnya. Pada pemilihan Presiden periode nanti tahun 2029 ini berguna.
Baik untuk membangun jaringan kerja secara manajemen, maupun platform kebersamaan ideologis. Sistem demokrasi memerlukan nya, secara terstruktur rapi secara massa atau kelembagaan. Wadahnya adalah partai politik
Dengan demikian maka AB harus bersegera membentuk partai, tanggung kalau hanya organisasi masa saja. Indonesia menjadi tambah demokratis jika ada partai baru. Yang fungsinya melengkapi kelembagaan yang sudah ada atau mengambil alih peranan partai yang tidak becus mengurus demokrasi.
Menurut hemat kita paling kurang ada dua fungsi yang menjadi AB harus segera membangun partai baru. Yaitu
Pertama, Untuk mewadahi para pendukung yang galau yang gagal dalam pilihan pemilihan kepala daerah yang lalu. Memadukan yang bercerai berai karena kegiatan tersebut. Jelas kiranya moment itu perlu di manajer secara baik.
Kedua, selain itu menyempurnakan system kita yang tidak betul. Sebab dari Pemilihan kepala daerah kita menemukan system pemilihan yang curang. Hal itu kita temukan terstruktur, massal dan sistematis, (TSM).
Inilah yang menjadikan demokrasi dengan kecurangan. Karena terstruktur, massal dan system itu demokrasi yang benar itu, telah menjadi cacat.Kita perlu membenahi demokrasi yang cacat.
Maka momentum yang tepat itu menurut pendapat kita adalah waktu pelantikan Presiden 2 Oktober. Mengingat disitu lah suasana yang tepat dalam mengumandangkan perbaikan demkorasi. Berdiri partai baru yang idenya selain ideology partai adalah memperbaiki demokrasi.
Jakarta 2 September 2024
Dr Masud HMN adalah Dosen Univ Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta.
Baca Juga :