Oleh Masud HMN
Melayu Pos Indonesia – Adanya istilah berbeda beda tapi satu jua. yang sering kita sebut dalam bhinneka tunggal ika adalah ungkapan yang punya arti yang luas. Manalah mungkin berbeda namun satu. Sejatinya sudah berbeda.
Argumen lain dalam menangkap makna ini, ialah makna dalam perspektif. Disitu lah kita ambil kata ini. Bukan makna dalam kata itu secara defenitif. Kesatuan bangsa adalah komitmen yang yang identik . Itulah makna denontatif dalam kata. Seperti kata “gadis Bandung manis dan gadis Bandung cantik”, satu dalam makna konotaif satu dalam makna denotative.
Demikianlah memaknai arti kesatuan bangsa dalam perspektif ummatan wahidah. Umat yang satu.Bersuku suku seperti Indonesa dengan suku Jawa, Sunda, Papua dan Sulawesi dan banyak lagi suku lain.
Kata “ummatan wahidah “ merupakan satu cara untuk membaca Indonesia. Kata ummatan di ikat dalam satu kesatuan defenisi, Tujuannya untuk meletakkan faham yang seragam. Dalam konteks hubungan Agama kita mengenal Surat al Hujurat 13 yang menyatakan hal itu. “ Kami jadikan kamu umat yang satu, untuk kenal mengenal satu dengan yang lain “ Untuk bersatu dan bukan untuk berpecah bercerai berai. Jelas ayat ini menegaskan persatuan
Kalau kita kembali ke judul tulisan ini, Kebangsaan dalam perspektif persatuan bangsa setidak tidaknya ada yang perlu diperhatikan Yaitu persatuan, dan tujuan atau fungsi umatan wahidah itu. Agar ideal dari kebangsaan itu terwujud.
Kita ambil contoh yang terjadi di Indonesia kini kita bersama sama, tapi tujuannya tidak satu tujuan. Karena Indonesa itu belum terbentuk satu. Sebutlah Cina, bangsa itu sudah terbentuk Jepang juga sebagai bangsa sudah terbentuk
Sekali orang menyebut bangsa Cina, atau menyebut bangsa Jepang, orang sudah paham.
News Post : Musdes Perencanaan Pembangunan BPD dan Pemdes Catur Rahayu Sepakati 9 Tim RKPdes
Tidak ada bangsa Cina dan bangsa Jepang yang lain. Berbeda dengan Indonesia mungkin Jawa. Papua mungkin Sunda atau Aceh
Memang harus diperhatikan juga apa dasar persatuan itu. Tidak boleh bersatu untuk sembarangan. Misal Indonesia bersatu adalah Pancasila untuk landasan nya.
Bila ada yang bersatu tapi anti pada dan melawan Pancasila harus kita lawan.Sebab Negara di dasarkan Ketuhanan.Yang Maha Esa.Bagi Indonesia yang bersatu dengan dasar Pancasila.
Kesimpulannya ayat al Hujurat 13 perlu difungsikan lagi. Agar bangsa Indonesa berkemajuan.Dirgahyulah Indonesia !
Jakarta 2 September 2024
Dr Masud HMN Dosen Univ. Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta,
Baca Juga :