Beranda Berita Utama King Salman Menolak Normalisasi Dengan Israel

King Salman Menolak Normalisasi Dengan Israel

502
0

Oleh Masud HMN

MELAYU POS INDONESIA – Simpang siur informasi bahwa Kerajaan Saudi Arabia untuk normalisasi hubungan dengan Israel akhir – akhir ini, terjawab sudah. Yaitu King Salman bin
Abdul Azis menolak tegas membuka hubungan atau normalisasi antara Saudi Arabia dengan negara Yahudi Israel. Bahkan dinyatakan sampai ia wafat tidak akan ada normalisasi dengan Israel.

Pernyataan penolakan tegas Penguasa dan
pengawal dua tempat suci umat Islam itu, bukan hanya ditunggu tunggu, tetapi melegakan hati Negara dan umat Islam dunia. Karena sebelumnya tebersit kabar bahwa Arab Saudi akan menyusul Emirat Arab. Terjadi beberapa bulan lalu yang menormalisasi hubungan dengan Israel yang penanda tanganan agrementnya di adakan di gedung
putih Washington Amerika serikat.

Kabar itu beredar di Timur Tengah dan dunia
Untunglah hal itu tidak sampai terjadi, Seperti
diungkap oleh Televisi Israel Chanel 12 dalam
tayangan tanggal 30 November 2020. Isi tayangan itu mengatakan Israel gagal mencapai kesepakatan normalisasi hubungan dengan Arab Saudi.

Kegagalan itu juga di dirilis oleh Israel Time daily 30/11/2020 dengan pernyataan dari Perdana Menteri Israel Benyamin Nethanyahu (Merdeka Com 30/11/2020) . Dikatakan Israel dapat memahami kekuasam Kerajaan Saudi berada pada tangan King Salman bin Abdul Azis.Mungkin selama King Salman bin Abdul Azis berkuasa noramalisasi hubungan sulit
terjadi, tulis Israel Times Daily.

Adanya berita normalisasi hubungan Antara dua Negara tersebut memang bukan tanpa alasan, Sebab Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) mengadakan pertemuan dengan utusan Israel 22 November 2020 di Neom Arab Saudi,Diduga pertemuan MBS itu adalah inisiatif Benyamin Netanyahu.

Pemimpin Negara Yahudi tampaknya bertindak cepat memngambil peluang dukungan Donald Trumps pada sisa waktu keperesidenannya, Pada sisi mengatur Uni Emirat Arab dapat sukses dengan Arab Saudi kenapa tidak, Terlebih lagi dengan policy Presiden Joe Biden dengan kebijakan Timur Tengahnya sangat mungkin berbeda dengan Donald Trumps.

Agaknya tidak terlalu salah untuk menyimpulkan penolakan King Salman untuk normalisasi dg Israel satu kebijakan penting dan dalam waktu tepat, King Salman menempa satu politik memihak kepada kepentingan Islam dan umat Islam, Soal itu mari kita tinjau dari aspek berikut :

Pertama, Raja Salman kini mempeetegas factor kepentingan Islam. Jika kita perhatikan dunia memojokkan umat Islam.Dengan label teroris dan ISIS.Yang nota bene biangnya bersumber poros Israel. Padahal Islam itu tidak identic dengan teroris dan ISIS. Amat berbeda.Moslem is moslem Teroris is teroris.Isis is ISIS.

Kedua, Raja Salman menolak berdamai dengan Israel sudah melakukan pemihakan membela
Kepentingan Palestina menjadi indicator perjuangan Negara Moslem dan umat Islam melawan penjajahan Israel

Dengan dua penjelasan diatas, maka selayaknya umat Islam mendukung basis yang terbentuk dari kebijakan King Salman melawan Israel. Termasuk mengambil proaktif terhadap segala bentuk politik Pressiden Amerika Joe Biden untuk berdamai dengan belerjasama dengan masyrakat Muslim.

Jakarta 1 Desember 2020
*)Masud HMN adalah Doktor Dosen Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka
(UHAMKA) Jakarta. Email masud.riau@gmail.com

REDAKSI//EDITOR : ERSAN

Butiran Motivasi Kehidupan :

“Ingat, ini hanya hari yang buruk, bukan kehidupan yang buruk.”

Baca Juga :

Anies Baswedan Positif Corona, Apakah Diduga Setelah Kontak Erat Dengan Imam Besar FPI ? liat Klarifikasinya

Baca Juga :

Bikin Maknyes Salah Satu Umat 212 Terdepak dari Kepengurusan MUI… Begini ciutannya TengZul

Tonton Juga :

Gubernur Jakarta Postif Covid 19, Apakah Kontak Erat Dengan HRS

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini