Beranda Indonesia News Renungan Proklamasi 75 Tahun Republik Indonesia “Fungsionalisasi Dan Sosiologi Islam Dalam Komunitas...

Renungan Proklamasi 75 Tahun Republik Indonesia “Fungsionalisasi Dan Sosiologi Islam Dalam Komunitas Masjid Dan Pasar”

497
0

MELAYU POS INDONESIA – Tema fungsionalisasi Dan Sosiologi Islam Dalam komunitas, Masjid dan pasar dimaksud ada faktor kunci mencapai masyarakat bekemajuan, Dalam rangka 75 tahun proklamasi kemerdekan Republik Indonesia agaknya tema ini relevant. Alasannya adanya masjid dan pasar ibarat dua sisi mata uang. Masjid sebagai prinsip dan pasar sebagai manfestasinya, Jadi masyarkat menjadi baik.

Hanya pasar harus dijernihkan pemahamannya, mengingat selama ini pasar identiic dengan tipu muslihat, curang, dan kotor
Sejatinya Masjid dan pasar dapat menjadi gambaran mini dari sebuah masyrakat bangsa, Masjid Adalah rumah ibadah umat Islam untuk tempat ibadah sholat lima waktu dan sholat Jumat setiap minggu. Sementara pasar adalah tempat kegiatan ekonomi pertemuan penjual dan pembeli Lalu, masjid dan pasar muncul jadi multi fungsi pusat kegiatan sosial masyarakat setempat.

Mari kita mengidentifiksi fungsi masjid masyarkat bangsa dengan mengkonstruk, pasar dan komunitas nya mungkin relevant dan menantang untuk di kaji, karena bagaimana lihatlah masjid masyarakat dan pasarnya
Mengapa ? Karena mengingat masjid adalah simbol dasar fundamental, kemudian masyarakat sebagai tatanan dan pasar adalah simbol ekonomi kemakmuran. Secara demikian, masjid faktor variable menentukan sementara tatanan masyarakat dan pasar sebagai dependent. Semakin berfungsi masjid, semakin bagus tatanan sosial dan pasar.
Masjid simbol fungsi fundamental diurai dari peran tentang kehidupan, keimanan, ketaatan, kejujuran dan amal perbuatan saleh/ Model ini berfungsi mengatur tatanana masyrakat, kemudian masjid mengarahkan pasar sebagai ekonomi kemakmuran Semakin berperan masjid, makin mantaplah tatanan masyarakat dan semakin majulah ekonomi dan semakin sukseslah pasar, Sebaliknya jika masjid tidak berfungsi dan pasar tidak berjalan sebagai mana mestinya maka masyarakat mandek atau bermasalah.

Sejarah Islam dihiasi bangunn masjid, dan pasar. Ini dibayangkan semua pemuka dan anggota masyarakat sibuk ke masjid dan sibuk berkerja atu berdaganng. Tercatat para shabat nabi yang utama adalah pedagang. Dan pekerja dalam aktivitas ekonomi lain berternak dan kebun.

Jadi masyarakat Islam itu adalah masyarakat yang makmur baik dan taat dalam baldatum thaybatun dan masyarakat yang diampuni dan berkah warabbun ghafur. Bekerja melalui aktivitas ekonomi. Baik dibawah kontruksi imanmya bersama nuansa bangunannya dengan menaranya yang menjulang angkasa
Penulis mencoba membayangkan persefektif masjid dan pasar sebagai satu wawasan masyarakat masa depan kan terjelama. Mengingat kedua faktor itu ada dalam akar sejarah kehidupan manusia. Tanpa itu kehidupan masa depan menjadi masalah. Atau dengan kata lain kita tak punya hari depan
Disini menarik apa yang dikatakan Ali Syariati dalam buku terjemahannya ke Bahasa Indonesia dengan judul Sosiogi Islam mengatakan umat Islam harus menguasai ekonomi. Menurut dia, umat Islam yang tidak bekerja dan memahami ekonomi, tidak bisa memahami hari akhirat Artinya kemakmuran adalah masalah ekonomi dunia.

Demikian Ali Syariati “Bukankah umat harus bangkit dari kemiskinan. Bukankah orng yang tangan dibwah aas lebih dari orang tangan Karena itu, ia akan bisa beramal dengan baik. Masyrakat yang berkemamuran baldatun thaybatun warabbun gahafur, Money investasi dari masyarakat Islam demikian itu diwujudkan dengan memfungsikan masjid dan pasar untuk masyarakat. Indonesia yang berkemajuan dan di masa depan jika fungsi masjid dan pasar maksimal. Tanpa itu kemungkin kita akan kehilangan masa depan.

Jakarta 13 Agustus 2020
*) Masud HMN adalah Doktor Dosen Pascasrjan Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta

[REDAKSI//EDITOR : ERSAN]

Baca Juga :

Masih Aktif Bekerja, Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Desa Sungai Tering Belum di Tahan

Baca Juga :

Isu Radikal dan Islam Nusantara

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini