Beranda Life Story Empat Nilai Simbolik Nabi Ibrahim

Empat Nilai Simbolik Nabi Ibrahim

332
0

Oleh Masud HMN

Melayu Pos Indonesia – Pada tanggal 10 Zulhijjah hampir semua umat Moslem sedunia mengingat teladannya. Simboliknya ialah wukuf di padang arafah Saudi Arabia kemudian selepas tergelincir matahari berangkat ke Muzdalifah. Seraya bermalam di Mina.

Episode itu diagendakan dengan wukuf yaitu berkumpul di padang Arafah dengan pakaian ihram bewarna putih, tidak lama kemudian ke Muzdalifan, solat zuhur di masjid Namhirah. Lalu kemnudaian bermalam di Mina. Dilanjutkan dengan melempar jumrah ditemat yang telah ditetntukan Jamratul awal. melempar ula dan selesai Itulah yang kemudian dinamakan pelaksanaan haji.

Hal ini diiringi dengan sentuhan relegius doa. Yaitu labbik alahuma labaik. kami memenuhi panggilanMu Ya Allah. Allahumma kami memenuhi panggilanMu. Nabi Mu Ibrahim alaihis salam.

Berkumandanglah doa yang membawa suasana relegius dengan sama berpakian putih. Sama tdak beda suku, level, kaya dan miskin. Humanisme universal kemanusiaan yang mendunia. Islam mengajarkan kemakmuran , kemanusiaan, dan pengorbanan disertai kesabaran. Seperti itu yang di tunjukkan Ibrahim dilanjutkan Nabi Muhmmd salllahu alaihi wsallam. Nabi yang terakhir.

Ada empat nilai yang terdapat pada Ibrahim alaihisalam. Yaitu kesabaran, tauhid, pengorbanan dan Kebenaran, Jika dituruti akan selamatlah umat manusia. Kesabaran diimplementasikan dalam kaelahiran Ismail akihus salam (as) Nabi ibrahim sudah tua usianya melahirkan anak. Siti hajar ditengan pasir tandus yang tidak air. Sementara anak kehausan. Kemana air mau dicari dan didapatkan.

Anak bayi Ismail menghentak – hentakkan kakinya ditanah gersang. Munculah dari injakan kaki sikecil kaki Ismail itu air yang kita sebut Zam Zam sekarang ini. Terpenuhilah kebutuhan Ismail dengan tanpa diduga. Allahu Akbar yang punya kuasa tertinggi dialam ini.

Nilai yang kedua tauhid mengesakan Tuhan. Nabi Ibrahim pada masyaraktnya yang memiliki banyak patung dianangga sebagai Tuhan. Di masjidl haarm terdapat patung patung. Masyarakat harus diajak kepada Tuhid dan meninggalkan persembahan pada patung yang jadi Tuhan masyarakat.

Karena Raja Penguasa menghukum Ibrahim dengan memasukkan dalam api. Dengan kata lain Ibrahim dihukum dibakar. Selamat api menjadi dingin tidak mempan membakar Ibrahim

Nilai ketiga adalah pemgorbanan Nabi Ibrahim mendapat perintah menyembelih anaknya Ismail dijadikan Korban..
Ismail rela dan Ibrahim melakukanya Allah maha besar mengganti korban dengan seekor kibas, Ismail selamat dan perintah Tuhan pun terlasana.

Nilai keempat iyalah kebenaran. Istiqamah dengaan kebenaran yang hanya Allah yang memiliki kebenaran Ini disimbolkan atas diskusi Ibrahim dan anaknya Ismail. Ibrahim sudah tahu perintah itu mengujinya mengorbankan yang paling dicintainya / Anaknya Ismail adalah dicintainya.

Tapi kebenaran diatas segala – galanya
Harta kecintaan dirinya kepada ismail. Kalaulah Allah memerintahkan akan dilakukanya. Itulah yang terjadi. Yang benar adalah Allah yang maha kuasa. Kalau ia menghendakinya demikian Al haqq minal mumm tharim. Kebenaran datang dari Tuhan Janganlah ragu.

Empat hal itu ditinggalkan kepada kita umat manusia, Nabi Muhammad adalah penerus empat hal tersebut. Hal yang menyelamatkan dan mensejahterakan. Umat dalam lingkungan semuanya. Semoga kita termasuk ikut dan menjalankan nilai itu. Semoga !

Jakarta 7 Juli 2022
*) Masud HMN Dosen Paskasarjana Universitas Muhammadiyah Prof Dr HamKa (UHAMKA) Jakarta. Email : masud.riau@gmail. com

Baca Juga :

Hari Raya Kurban, Mesjid Nurul Hikmah Pasar Pelita Potong 12 Sapi, Bagikan 1300 Kupon

Baca Juga :

Cinta Diatas Cinta

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini