Beranda Opini Kesatuan Akal dan Wahyu

Kesatuan Akal dan Wahyu

245
0

Oleh Masud HMN

Melayu Pos Indonesia – Betapa penting dan aktualnya pendapat Ibnu Rusyd. Karena pemikirannya sangat relevant waktu ini. Khususnya bidang filsafat tentang kesatuan akal dan wahyu Akal polanya bertumpu pada ilmu yang relatif dan logika. Wahyu bertumpu pada kebenaran kitab suci (wahyu) dan absolut.

Dua duanya perlu kesatuan yakni akal dan wahyu. Akan terjadi beda terutama dalam menempatkan wahyu dalam pikiran kontemporer masa kini. Misalnya masalah turunan para nabi yg diangkat oleh para kaum yang menamakan Kelompok Habib. Menyimbolkan turunan para Nabi Disitu didoktrin kan bahwa yang turunan para nabi itu dengan tingkatan tertentu yang istimewa.

Umumnya mereka berasal dar Yaman
atau dari Arab Saudi. Kasta tertentu layaknya
Di Indonesia amat terpengaruh oleh
pemikiran dimaksud. Padahal konsep itu tak
ada dalam Islam. Dibuat buat saja oleh
kalangan tertentu.

Itulah para Habib, atau Habaib. Masyarakat yang awam agamanya amat terpengaruh. Akibatnya agama bercampur aduk antara akal dengan wahyu. Padahal akal dan wahyu meskipun ada kesamaannya tetapi ada perbedaanya. Tetapi awam tidak mengkajinya. Cenderung asal menerima saja.

Ini di bahas oleh Ibnu Rusyd dalam bukunya terutama Fasl maqal Fi Bain al Hikmat wassy syairat (perihal kebijaksanaan dan syariat). Lalu menolak apa yang tidak sesuai dengan syriat. Disesuaikan sebagai mana mestinya.

Menarik sekali apa yang dikatakan Tbarani Syabirin, seorang intelektual alumni Al azhar University yang mengaskan pendapat yang tak benar dari kaum jahiliah itu harus ditolak”. Mana ada kasta dalam islam” tegasnya. Thabrani pun mengutip dan membantah dengan keras pendapat yang mengaku turunan nabi. Ia menantang dengan metode uji DNA.

Adanya dalil keturunan para nabi harus diistimewakan tidak ada. Kalau ada harus ditolak, sebab bertentangnan dengan hadist lain yang sahih. Demikian Thabrani Shabirin Pendapat demikian Ibu Rusyd menjelaskan
memang ada pendapat yang menyesatkan
sebagai dagangan dengan bungkusan yang  bagus.

News Post : Musrembang Kecamatan Mendahara Ulu Dalam Rangka Penyusunan RKPD Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2025 “EDIYANTO S.Pd, Sampaikan Program/Kegiatan Pro Publik Tahun 2024 Kecamatab Mendahara Ulu

Agar untungnya besar. Tidak dimengerti semua orang. Misalnya membungkus dengan lebel halal barangnya haram.Contoh daging babi dilabel halal. Padahal daging babi haram Jualan agama itu labanya Banyak. Apalagi kalau dibungkus dengan baik Pendapat filosofi islam dari Spanyol Andalusia ini menarik. Namanya yang terkenal abad pertengahan sebab ibnu Rusyd ahir dan besar di abad yakin banyak jualan agama sekarang ini atau yang menggunakan agama untuk mencari untung. Meski halal haramnya tidak jelas. Masalah ini telah ada sejak abad pertengahan masa ibnu Rusyd masa 1126-1198 M.

Oleh karena itu kita mengingatkan agar semua kita berpikir baik baik. Kekacauan berpikir dapat menimbulkan masalah yang panjang. Sebab itu kita waspada dan hati hati !

Masud HMN adalah doctor Dosen
Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka
(UHANKA) Jakarta

Baca Juga :

Erick Thohir Memperpanjang Kontrak Shin Tae Yong ?!!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini