Beranda Indonesia News Pragmatisme Suku Melayu

Pragmatisme Suku Melayu

381
0

Oleh Masud HMN

Melayu Pos Indonesia – Saat orang membicarakan pragmatisme sebagai paham pada suku Melayu sama ternyata sama dengan suku suku lainya di Indonesia. Sumber nya sama datang dari penggagas yang tidak beda. Cuma masing itu menerapkan pelaksanaan yang beda.

Seperti pada orang suku Jawa disebut pragmatisme orang Jawa. Maksudnya bagaimana suku atau orang Jawa memaknakan Machiavelli konsep. Paham Machiavelli sudah berbaur, yang dinamakan Machiavelli Jawa. Dalam buku The Prince yang ditulis Machiavelli menekankan bahwa konsep pragmatisme sekurangnya ada 3 (tiga) variable didalamnya yaitu

  1.  Variabel moral leadership idea praktik. Yang cenderung mengenyampingkan unsur moral etik.
  2. Variabel kebangkitan (reiniasance ) figur dalam ke perkembangan manusia yang maju. Berilmu dan berlogika. Tata kelola yang baik.
  3. Variabel kemampuan melawan secara pribadi dalam memotivasi diri. Disiplin dan terstruktur dalam pengelolaan, (en. M. wikipedia).

Sukidi intelektual Islam menulis muda dalam harian Tempo beberapa waktu lalu dengan judul Machiavelli orang Jawa menyatakan bahwa kultur Jawa berbaur dengan paham tersebut. Bagi Sukidi dalam konsep Machiavelli terkandung gagasan yang pragmatisme. Yang pada hakikatnya adalah terdapat pada setiap kultur. Jelas Sukidi.

Nama aslinya Nicole Machiavelli (1469-1527 ) philosopy Italia yang meninggal dalam usia 58 tahun. Selain author (penulis) dengan gagasan nya. ia disebut juga amat terpengaruh oleh Aristoteles. Nampaknya yang paling mengemuka konsepnya adalah realita dan moral politik. Karena banyak yang merujuk pada teori nya seperti pragmatisme Tetapi menjadi masalah teori pragatisme nya itu tanpa mempertimbangkan moral

Politik yang menghalalkan oportunis pragmatisme kan cara untuk mencapai tujuan. Sehingga chianat, manipulatif dan curang tidak masuk pertimbangan. Yang penting tercapai maksud tujuan.

News Post : Menyigi Kehadiran Partai Solidaritas 

Apa yang menjadi inti dari gagasannya adalah mencapai tujuan. Strateginya menggunakan
segala cara. Ini terdapat dalam bukunya The Prince yang terdiri dari banyak bab permasalahan.

Untuk para intelektual ini penting ditelaah dan di tinjau. Jika terdapat kelemahan itu kita sempurnakan mari kita sempurnakan sebagai bagaimana mestinya, karena oportunis yang negative disimbolkan teori Machiavelli berbahaya .

Masud HMN adalah Doktor Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta.

Baca Juga :

Kodim 1310 Bitung Bersama MPI & OMI ICC Bersih Sampah Di Dermaga

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini