Beranda Opini Buku Berfungsi Menyimpan Gagasan

Buku Berfungsi Menyimpan Gagasan

266
0

Oleh Masud HMN 

Melayu Pos Indonesia – Janganlah menjauhkan buku dan tulisan, Dalam buku terdapat tulisan yang berisi idea. Supaya dapat dipelajari. Seperti kita mengetahui adanya tulisan adalah tempat mengutip. Mengutip menorehkan ilmu dan menyimpan gagasan.

Sementara buku berfungsi untuk menjelaskan gagasan. Jadi antara buku dengan tulisan terkait erat. Terutama untuk memfungsikan dengan implementasi sebagai tempat menjelaskan konsep dan gagasan. Tanpa kejelasan itu ilmu dan gagasan tak berarti banyak.

Mengutip Profesor M.Afzal Wani dari Institut Objective Studies India New Delhi mengatakan bahwa gagasan global dapat dijelaskan dan dimungkinkan via artikel secara lengkap. Menyitir pendapatnya dalam buku Mohamad Natsir Prof Afzal Wani yang menulis berjudul Mohamad Natsir personality contribution (peran pribadi). Ia berpendapat sumbangan dalam politik dan global skenario di Asia abad 20. Yang dibukukan tertulis demikian Profesor Afzal Wani .

Manusia mati meninggal buku yang berisi konsep dan gagasan. Merujuk pepatah mengatakan “Manusia mati meninggal kan nama ibarat gajah mati meninggalkan gading.” Kata pepatah, meninggalkan warisan berharga.
Warisan beharga manusia adalah nama dan warisan gajah meninggalkan warisan barang berharga miliknya ialah gading.

Berbicara manusia hakikat nama dan manusia mengajarkan yang besar yaitu konsep dan gagasan. Ditulis dalam buku . Maka manusia yang berharga apa bila meninggalkan gagasan’
Manusia besar ialah manusia dengan big idea kata Alexander de Grea Gagasan yang besar.Alexander de Great percaya bahwa untuk menetapkan besar kecilnya manusia adalah menetapkan fungsi dari gagasan yang dipakai orang sesudahnya.

Ambillah misal Mahatma Ghandi tokoh bangsa India. Besar karena gagasan untuk bangsa india Kesederhanaan nya yang diajarkan kepada rakyat India. Dia manusia besar dari benua India yang memperjuangkan rakyat dengan kesederhanaan  itu, Terkenal Ghandi tidak akan membeli karcis kereta api klas dua, jika karcis kereta api klas tiga masih ada. Dia mau lebih murah, ketimbang yang mahal, meski dia mampu.

Indonesia punya juga tokoh yang mencintai rakyatnya. Ketika Raja Arab Saudi meminta dia menetap di Saudi Arabia dengan biaya yang ditanggung Arab Saudi. Mohamad Natsir menolak lebih senang menetap di Indonesia.
Seperti itu juga Tengku Adul Rahaman dari Malaysia minta lari dari Indonesai dan tinggal disana.” Ketimbang dikejar kejar oleh Sukarno “ kata Tengku Abdul Rahman. Natsir pun menolaknya dan lebih suka tetap tinggal di Indonesia.

Besar karena ide dan cinta terhadap bangsa Indonesia. Seperti Mahatma Ghandi mengajarkan kesederhanaan. Dua tokoh yang disebut manusia besar karena gagasan.
Kita pengikut Hatta juga berani berpisah dengan Presiden Sukarno karena gagasan yang bertentangan dengan Mohamad Hatta. Dia, Hatta berhenti jadi wakil, presiden 1 Desember 1956 karena Soekarno membawa Komunis duduk di pemerintahan. Gagasan Hatta adalah anti pada komunis.

Kita belajar dari ide gagasan. Itu kita dapati dari sejarah. Buku yang menulis tentang gagasan dan bagaimana mengimplementasikan gagasan tersebut. Buku dan yang ditulis bil qalam

Memang benar demikian ajaran Islam. Seperti dinyatakan dalam Quran surat Iqra ayat 2 Yang berbunyi Iqra bismirabika’ Iqra alalamabil qalam (baca atas nama Tuhanmu Baca yang mengajarkan kamu dengan kalam atau pena)
Oleh karena antara ternyata buku dan tulisan amat erat kaitannya. Jadi jangan pisahkan gagasan dan implementasi. Ini menjadi penting karena saling berkait

Jakarta 10 December 2023
*)Masud HMN adalah Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta

Baca Juga :

Retno Marsudi (Mentri Luar Negeri Indonesia) dan Puan Maharani Mendukung Palestina

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini