Beranda Opini Perang Cyber

Perang Cyber

287
0

 Masud HMN

Melayu Pos Indonesia – Perang cyber adalah strategi berbasiskan kajian rahasia. Berbeda dengan perang biasa berbasiskan jumlah tentara dan alat persenjataan. Dasar pikirannya dimasa depan tak ada perang biasa hanya yang akan terjadi perang cyber.

Ini adalah strategi mutaakhir perang. Lazim orang mengenal tank. Pesawat terbang jumlah pasukan kapal induk dilaut. Karena itu terbentuk angkatan darat, laut dan udara tambah pasukan keamanan sipil polisi
Strategi perang cyber di dukung oleh Hendro Priyono. Mantan kepala Intelijen Indonesia (BIN) yang mengatakan bahwa perang adalah perang masa depan.Mengganti perang klasik lama (https Wikipedia.org.Dec.2,2023 ).

Berkaitan dengan itu maka mekanisme perang dibentuklah angkatan darat, laut dan udara. Angkatan tersebut dikembangkan lah jenis dan perangkat untuk mendukung. Seperti angkatan di darat, di udara dan laut termasuk keamanan sipil bersenjata. Demikian Hendro Priyono (https //id.iwikipedia.)

Memang benar semua ini adalah konsep lama yang merupakan kelanjutan konsep perang konvensional atau perang klasik. Yakni ketahanan nasional Negara berbasis alusista dimaksud. Banyaknya tank, jumlah pasukan tempur berapa kapal perang, dan canggihnya pertahanan udara.

Tetapi strategi perang mutakhir modern bukan berbasis materiel senjata. Melainkan cyber atau rahasia dan informasi. Kekuatan nasional sebuah Negara terletak pada info rahasia lawan yang dimiliki.

Implementasinya adalah seberapa kemampuan punya informasi. Berkaitan dengan itulah pasukan cyber berfungsi. Jadi muncullah angkatan ke lima yaitu strategi pasukan cyber
Pasukan yang demikian itu tergantung pada pasukan rahasia tadi. Penentu dari kebijaksanaan. Yaitu arah dan target konsep ketahanan nasional.

Sebagai contoh Negara kecil Singapura. Punya angkatan ke lima disamping empat angkatan. Yaitu angkatan militer rahasia langsung dipimpin seorang Panglima. Berdasar kepentingan nasional Singapura sendiri. Dalam rangka ingin eksis seperti Negara lainnya. Pertahanan andal menjaga kepentingan

Menurut pendapat kita Indonesia perlu punya pasukan cyber demikian itu. Agar terjaga dari serangan musuh. Yang nota bene musuh berkeliaran sepanjang territorial Indonesia
Kita mengetahui bahwa Cina berhasil mengembangkan startegi yang sama yang terkenal negara beda dengan satu sistem satu Cina. Hongkong merdeka tetapi polisi dan tentara keamanannya dipimpin Cina.

Juga Cina Taiwan boleh bebas dan merdeka namun tidak boleh berlawanan dengan Cina
Dewasa ini mendesak untuk mengawal ketahanan nasional. Pendekatannya tidak lagi militer konvensional melainkan konsep cyber tadi. Alasannya kecuali tidak ekonomis membeli senjata yang relative mahal juga kebijakan semacam itu mulai dikesampingkan.

News Post : Perang Vietnam dan Gaza 

Rasanya pasukan cyber mesti diperkuat. Bahkan perlu segera dibentuk ketimbang kekuatan cyber ecek ecek bergantung di pelbagai lembaga. Angkatan cyber sebagai angkatan ke lima disamping Angkatan Darat, Udara, Laut dan Kepolisian yang telah ada.

Jakarta 4 Desember 2023
*)Masud HMN adalah Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka ( UHAMKA ) Jakarta

Baca Juga :

Prabowo Subianto Berjoged

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini