Beranda Opini Kritik sebagai Korektif Positif

Kritik sebagai Korektif Positif

354
0

Oleh Masud HMN

Melayu Pos Indonesia – Ungkapan kritik perlu berkaitan corruption (korupsi).Awal nya Lord Acton dari Inggris (1887-1906). Yang ia identik kan dengan kekuasaan (power) Kemudian ia hubungkan dengan kritik dalam ungkapan “ power tends to corrupt and corrupt tends absolutely ” kekuasaan cenderung Korupsi dan korupsi cenderung mutlak.

Karena itu perlu kritik, adanya kekuasaan dan korupsi. Terkait dengan itu. adanya pernyataan Deni JA. yang mengirimkan pesan singkat (SMS) via WA oleh A.Riawan Amin tanggal 8 September 2023 tentang kritik yang saya terima mengindikasikan merosotnya Muhammadiyah telah saya terima. Si Pengirim memberi catatan dibawah nya “apakah data data ini benar?” Dalam WA itu disebutkan anggota Muhammadiyah menyusut di seluruh daerah. Respon saya baik saja, meskipun ada rasa tak enak..

Respon itu berdasar pada upaya Muhammadiyah yang giat tetapi hasilnya demikian. Anggotanya merosot jauh dari yang diharapkan. Saya tidak mempermasalahkan data data dari mana diambil. Percaya kepada seorang Deni YA yang sudah banyak dikenal. Berprasangka Data data baik saja bahwa data data itu benar adanya.

Sejalan dengan itu Yulianto SH ,MH seorang pengacara merespon jug data itu ‘ Ia kirim kepada saya Yulianto SH.MH. seraya menyatakan sebuah kritik itu positif. Bisa menjadi korektif dan positif. Alam pikiran Yulianto bernada saran ke depan masa datang. Untuk berkaca diri bagaimana tanggapan orang terhadap Muhammadiyah, positif tentu akan didukung. Tapi bila negative dia tak menyambut baik.

News Post : Pemilihan Presiden Satu Putaran 

Kesan dia memang tidak positif, Contohnya di daerah anak muda muhammadiyah masuk lain organisasi Mencari yang lebih nyaman sesuai dengan kemampuan dirinya. Tehadap dua tanggapan yaitu S Riawan Amin dan Yulianto sH, kedua duanya orang ini saya kenal, dua duanya dapat kita beri respon sebagai berikut :
Pertama adalah positive atas erataan dimaksud. Karena kritik koreksi diri.
Kedua pukulan karena gagal menunjukkan yang dikehendaki orang banyak. Khususnya anak muda.

Terhadap kedua respon itu adalah baik saja..
Kita data berkaca diri dalam melangkah ke masa depan. Artinya mengatur posisi  semana mestinya. Kritik adal korektif dan positif adanya, pertama s tu koreksi yang, satu kritik. Dapat menimbulkan semangat baru, atau satu koreksi.

Kita tidak mungkin berpandangan satu focus saja. Sebaliknya harus melihat banyak arah ceking keadaan sebenarnya. Kemutlakan membawa suasana hampa koreksi dan kritik

Jakarta 27 September 2023
*)Masud HMN Doktor Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta

Baca Juga :

Panitia Pilkades Desa Pandan Makmur Telah Membuka Pendaftaran Balon Kades (PAW)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini