Oleh Masud HMN
Melayu Pos Indonesia – Konsep itu sangat bagusdidambakan.Tiap kita mengharapkannya. Bisakah terjadi ?
Adanya pemilihan umum satu putaran saja memang ideal., Menyebabkan Prabowo Sugianto dari partai Gerakan Indonesia raya (GERINDRA) bergerak mencari koalisi besar. Tidak sekadar partai Gerindra, partai Bulan Bintang, melainkan juga partai Golongan Karya (GOLKAR) saja dan lain lain, juga Dengan koalisi besar, maka diharapkan pemilihan presiden sekali putaran.
Tetapi apakah koalisi besar parallel harapan jadi besar. Besar atau malah menjadi ambyar (berantakan). Kata ketua kelompok survey Ray Rangkuti. Sebab pendapat dia tidak otomatis. Kelompok besar jadi banyak pendukung.
Sebab pemilihan Presiden terpisah dengan pemilihan legislative, atau pemilihan anggota perlemen. Bisa terjadi partainya menang tapi presidennya kalah. Lantaran belum tentu sam a suara mendukung partai koalisi dengan calon presiden yang diusung partai.
News Post : Tahun 2023 Pemdes Koto Kandis Bangun 10 Item kegiatan fisik
Lebih tegas lagi pendapat teman saya apakah partai yang mengusung Ganjar Pranowo (GP) akan pula memilih, Prabowo Subianto (PS) kalau misalnya berkoalisi.
“Apakah mungkin GP menjadi Presiden bergabung dengan PS calon Wakil Presiden?.” Tanya kawan saya itu, Ia meragukan, Walau itu bisa terjadi.
Memang benar pemilihan satu kali putaran itu adalah amat ideal, mengurangi biaya tenaga dan waktu. Semua kita akan setuju
Namun tidak mudah. konsep demikian ibaratkan mengharapkan hujan dari langit. Penuh harap dan yang diinginkan. Semua kita. Namun bisakah itu terlaksana. Yang kita lihat dan ketahui inilah yang mendorong. Mendorong mencapai koalisi yang besar “wara wiri”, didukung banyak partai. Dengan banyak partai elektabilitas menjadi naik.
Kita lihat saja nanti yang akan terjadi.Sekarang belum tahu. Terhadap hasil koalisi wara wiri ini apakah pemilihan Presiden satu kali putaran..
Simpulan kita koalisi wara wiri itu untuk mencari kemenangan masih tanda tanya.Kita sependapat dengan Ray Rangkuti untuk mengatakan dia harapkan besar malahan yang terjadi ambyar, berantakan, Waktu sudah kian mendekat.
Jakarta 23 September 2023
*)Masud HMN adalah Doktor Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta.
Baca Juga :