Beranda Life Story Prahara Di Partai – Partai

Prahara Di Partai – Partai

361
0

Oleh Masud HMN

Melayu Pos – Kemelut partai menjelang penetapan siapa calon Preiden dan wakil Preiden belakang semakin ramai saja. Intren partai sisi dalam atau antar partai sama saja.

Berkaitan pada orang atau figure ada
yang dicalonkan tapi disingkirkan (Adi
Pengamat politik Universitas Islam Syarif
Hidayatullah Ciputat, 28 September 2022)

 

Persoalannya partai yang mengusung dan
pendukung calon tersebut. Ini bekaitan
dengan elektabilitas, dan pendukung selain
partai yang mencalonkan. Dua hal ini
penting dianalissis.

Katakanlah andainya calon ada electablitas
cukup tinggi, pertanyaan berikutnya ada
dukungan partai yang lolos theres hold 20
percent. Lalu ada berapa fincial yang tersedia
untuk proyek tersebut. Karena tidak akan terlepas dari dana

Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranawo dari
PDIP digadang – gadang sebagai calon, Bahkan
menjadi yang cukup tinggi electebilitasnya
oleh Magna Charta survey disamping Prabowo
dan Anis Baswedan. Namun belum tentu jadi
calon Presiden.

“ Surpey tidak menjadi ukuran bagi
pencalonan” kata Bambang Pranowo sebagai
bentuk ketidak kentuannya. Ketua bagian
pemenangan pemilu dari partai PDIP itu berucap. Ketika ditanya, Satu pertanda tidak setuju. Meskipun sama – sama satu partai PDIP
Sebagai juga kita ketahui bahwa survei Magna
Charta menempatkan elektabiltas 31 percent
yang lebih tinggi dari suara Prabowo Subianto 26 percent dan 20 percent untuk Anis Baswedan.

Simpulan ini menyebabkan apa sesungguhnya
yang menjadi kreteria calon Presiden
Indonesia yang akan datang. PDIP sendiri
sudah menayatakan menyerahkan pada ketua
umunya Megawati Sukarnoputeri, Partai NASDEM kriterianya Rapat pimpinan
(Rapimnas) dan koalisidam behitu jua GRIDFRA
mensyaratkan Ketua umum partai via
keputusan kongres itulah menjadi calon.
Partai – partai menghadapi persoalan
menjadikan calon Presidenya untuk tahun
2024. Masih lama tapi harus dimulai sekarang.
kalau tidak mau ketinggalan. Demikian juga
partai lain seperti Golkar, PPP dan PKS, PKB
partai BPKB serta partai PAN.

Ada soal penting lainya yaitu dana pemilihan
umum. Memang telah disediakan lewat anggaran. Komite Pemilhan Umum (KPU) yang terbatas jumlahnya. Menjadikan partai pusing kepala. Kita pada awal analisa ini mengistilahkan prahara partai – partai. Dalam hal itu, pengamatan kita ada dua problem yaitu (1) calon dan (2) soal dana . Bagaimana mengatasi hal dua soal itu. Pusing soal calon dan pusing soal dana. Disinilah dana menjadi solusi prahara tadi. Dengan uang semua beres. Di Malaysia disebut Cash is King (uang tunai adalah raja). Kita menyamakan dengan politik uang (politik dengan uang). Solusi ini menciptakann oligarki uait cukong – cukong. Yang bisa memberi solusi. Tidak
terlalu penting siapa Presiden. Pokoknya
yang patuh pada perintah cukong.
Paling akhir, konsep diatas amat sederhana
tidak elok dana enak didengar. Tradisi konsep
itu sudah lama ada. Kita masih tradisi itu akan
berulang.

Jakarta 25 September 2022

Masud HMN adalah Dosen Paskasarjana
Universitas Muhammadiah Prof Dr Hamka
(UHAMKA) Jakarta.

Baca Juga :

Tiga Pilar Filsafat Ilmu

Baca Juga :

Bermacam – Macam Egoisme

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini