KARAWANG (MELAYU POS INDONESIA) – Ada beberapa sistem Belajar Mengajar yang dilakukan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Karawang, Jawa Barat Tahun Ajaran 2020/2021 selama masa adaptasi kebiasaan baru ( AKB) pandemi covid -19 Sesuai Keputusan Bersama 4 Kementerian Tentang Panduan Penyelengaraan Pembelajaran Tahun Ajaran 2020/2021.
Tahun Akademik 2020/2021 dimasa pandemi corona virus diskase 2019 (Covid-19), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Agama Sesuai kondusifitas grafik penyebaran virus covid-19 sesuai daerah masing masing, namun di Karawang, masih saja zona kuning untuk itu masih perlu belajar dari rumah ( BDR) sebut Sekretaris Dinas Pendidikan dan Pemuda Olah Raga Kabupaten Karawang H.Cecep Mulyana belum lama ini kepada Melayu Pos, di ruang kerjanya.
Secara teknis ada di masing masing Bidang,sebut H. Cecep Mulyana, secara umum Disdikpora Kabupaten Karawang,sudah mumpuni kegiatan belajar mengajar,baik secara Dalam Jaringan ( Daring) ataupun Diluar Jaringan (Luring) tidak tertutup kemungkinan adanya beberapa kendala dihadapi ada beberapa Siswa setiap masing masing sekolah kusunya SMP kurang mampu Orang Tua membeli HP Android, kalau dari segi sinyal sudah sangat menunjang, karena seluruh Kecamatan baik Desa di seluruh Kabupaten Karawang sudah tersedia Base Transceiver Station (BTS) artinya tidak ada lagi Bank Spot (Permukiman di wilayah tidak tersentuh oleh sinyal komunikasi.
Namun untuk SD tidak terkecuali kelas 1 s/d 6 belajar dari rumah, melalui metode pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ) sistem Daring dan Luring. Kepala Bidang SMP Disdikpora Kabupaten Karawang, H. Sopandi saat di temui Melayu Pos di Kantornya menyatakan dari 89 SMP Negeri dan 72 SMP Swasta tetap memberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh, sistem dalam jaringan dan luar jaringan tanpa harus tatap muka di dalam kelas belajar, untuk mengakomodasi Pendidikan Siswa selama masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) tetap memperhatikan psikologis siswa dan tidak membebani orang tua. Memang itu tidak berjalan se mulus yang dibayangkan, Orang tua mengalami kesulitan untuk mendampinggi anaknya saat PJJ daring, mayoritas orang tua mengharapkan anaknya bisa menjalani PJJ Daring tanpa pendamping orang tua. PJJ secara Daring akan di tekankan untuk mengaktifkan berbagai bakat bawaan yang di miliki siswa, PJJ akan lebih banyak kontekstual dan siswa tidak banyak dibebani tugas.
Sementara itu PJJ Secara Luring Disdikpora mengakomodasi siswa yang tidak memiliki HP dengan memberi buku buku akan dikirim guru atau diambil orang tua bersangkutan ke sekolah dengan standar kesehatan,sehingga pengawasan bisa tetap dilakukan terkait pembelajaran Luring.
Senada yang di sampaikan Kepala SMP Negeri 3 Hermawan, M.Pd, untuk itu masing masing sekolah membuat grup WhatsApp untuk menjembatani siswa memaknai materi dan tugas yang diberikan masing masing guru. Hermawan menambahkan ada 20 siswanya belum memiliki HP Android sehingga siswa tersebut belajar di luar jaringan, tatap muka di dalam kelas selama dua jam dengan standar protokol kesehatan, tetap melakukan Social Distancing, paka Masker, kaca penutup muka.
Metode yang dilakukan SMP Negeri 5, saat pemantauan Melayu Pos saat melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah, kelas VII dilakukan melalui Daring sistem ZOOM demi menjaga kontak antar masyarakat sebut Kepala SMP Negeri 5 H. Endang Basri.
[NATAL MAHARADJA//Editor : Ersan]
Terekam CCTV, Imam Mesjid Ditusuk Oleh Pemuda Diduga Karena Dendam, Selengkapnya Klik Link atau Video Berikut ini
Baca Juga :
Baca Juga :
RUMAH DINAS WAKIL BUPATI MUARO JAMBI DIDUGA TERBENGKALAI, KETUA LSM BRANTAS ANGKAT BICARA
