Lamandau, Kalteng (Melayu Pos Indonesia) –Bodoy warga Desa Melata Kecamatan Menthobi Raya Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah, Selama ini diam sembari menunggu hasil peroses pihak penegak hukum Polsek Bulik, kini angkat Bicara (14/06/2020)
“Perkataan Turick dan Wendy seperti apa yang dia (Bahum Bakuba) Serata Menuduh Rozikin yang melaporkan, di sampaikan dan dipulikasikan ada berapa Media, dengan judul yang berbeda, dengan isi beritaan menuduh saya tidak melakukan musyawarah mufakat dengan beritaan mereka itu tidak berimbang sama sekali, apa yang mereka katakan itu tidak benar. “Ucap Bodoy pada awak media.
Sudah beberapa waktu saya diam dan menunggu peroses dari pihak penegak hukum, mau tidak mau saya angkat bicara, apa yang di tuduhkan Turick dan Wendy, pada saya dan Rojikin, sangat tidak benar, saya sudah berupaya mencari Wartawan Pers Bayangkara dan media Lintas atau mendapatkan nomor henpon mereka untuk menggunaka Hak jawab saya, namun sia-sia.
Lanjutnya “saya sudah berupaya, melakukan musyawarah mufakat, baik melalui adat, Pemerintahan desa bahkan mediasi di pihak Polisi sektor Bulik, namun upaya yang saya lakukan sias-sia tidak ada titik temu (Gagal), sehingga saya ambil keputusan untuk melaporkan saja, atas tuduhan penggelapan SKT, karena saya mempunyai bukti dan barang bukti.” terang Bodoy.
Bodoy menambahkan, adapun kronologis tentang SKT dan permasalahan tanah, sudah saya ceritakan dan dilansir wartawan media Fakta Hukum, media SKU Suara Keadilan dan beberapa media lainya, dan saya juga memberikan pada mereka Persrilis dan saya menilai mereka profesional, isi berita yang mereka muat teryata narasumbernya bukan satu saja, inti isi berita mereka sudah menunjukan siapa yang sebenarnya yang memegang SKT yang Asli, sedangkan saya memegang Fotocopy saja, “tutur Bodoy.
“Sebelum saya melaporkan tentang pengelapan, berulang-ulang kali, bahkan dimaki-maki Rojikin, yang saya tuakan, tapi saya tidak menggubris nasehat beliau sama sekali.
Adapun hubungan saya bersama Rojikin, beliau sebagai pendamping saya, bukan sebagai pengacara atau kuasa Hukum, saya sebagai sebagai warga asli desa Malata sangat kecewa dengan perkataan Turick dan Wendy, mengkaitkan-kaitkan dengan suku, ras dan kelompok, pedahal ini persoalan pribadi.
saat di singgung awak media keberadaan SKT, Bodoy menjelaskan, SKT tersebut sudah diserahkan Turick, ke Kecamatan Menthobi Raya, ada apa dengan?……. LP/K/RES.1.11/05/111/2020/Kalteng/Res Lamandau/Sek Bulik, tanggal 10 Maret 2020, harapnya.
“SP2HP sudah saya terima. Saya harapkan kita sama-sama profesional, biar pihak penegak hukum yang memutuskan siapa yang salah dan siapa yang benar. Semoga kebenaran dan keadilan masih ada di Bumi Bahaum Bakuba. Urusan saya sama Turick jelas adanya,” katanya.
Selanjutnya Bodoy menyampaikan,”Kalau memang saudara Wendy sebagai juru bicara Turick, janganlah dia berkata kasar. Tolong temui saya. Tidak usah melibatkan warga masyarakat. Mereka semua sudah pandai dan bisa menilai, mana yang baik dan yang buruk. Kalau masalah adat istiadat, kalau kita sendiri tidak memberikan contoh yang baik, bagai mana adat istiadat bisa dihargai orang lain maupun anak cucu kita sendiri,” paparnya.
Saya berani berkata demikian, boleh dikatakan, warga desa Malata keluarga besar saya dan saya minta pada saudara wendy, jangan bawa-bawa lagi suku, ras dan kelompok, seakan kamu menujukan dirikamu sendirilah peropokatrnya, kalau sampai terjadi hal yang tidak di inginkan di bumi bahaum bakuba kab. Lamandau khususnya kecamatan Mentobi raya, “tegas Bodoy.
Pertanyaannya Ada Apa Ya Bisa Seperti itu? Bodoy Sudah Lakukan Mengingkuti Jalur… Tapi Diduga Ada Oknum Yang…………..? “Uang Bisa Mengubah Segalanya” Ya.. Begitulah Kura – Kura Salam Proses Yang Lancar Dan Berjalan Dengan Seimbang
[Andi//Editor : Ersan]
Viral Dimedsos Lathi Challenge apa maksud ya, Selengkapnya Klik Link Dibawah ini dan Video ini
Baca Juga :
LETKOL .INF.J.HADIYANTO.SIP. PIMPINAN LATIHAN POSKO 1 SATKOOWIL KARHUTLA
Baca Juga :
Diduga Karena Bansos, Berujung Penganiyaan Terhadap Aparatur Desa
