Beranda Indonesia News “Pak Bupati Dana Gasibu Cuman Seratus Ribu, Janji Kan Sejuta? Sisanya Menghilang...

“Pak Bupati Dana Gasibu Cuman Seratus Ribu, Janji Kan Sejuta? Sisanya Menghilang Kemana?” {hoax bupati Ditengah Pandemi dan Ramadhan}

567
1

H. Imron bupati Cirebon (kiri) didampingi H. Nunung Rosmini (tengah) saat memberikan bantuan beras secara simbolis

KABUPATEN CIREBON (MELAYU POS INDONESIA)  Di bulan suci ramadhan yang baru saja kita lalui, Pemerintah Kabupaten Cirebon ingin menunjukkan kepedulian pada warga yang terkena dampak pandemi covid-19 dengan mengadakan Gasibu gerakan nasi bungkus, kepedulian tersebut dengan menggandeng Bulog yang memberikan bantuan sebanyak beras 42 ton untuk 420 desa dan kelurahan dan sumbangan ASN Propinsi untuk pencegahan covid sejumlah Rp. 1 juta rupiah untuk tiap dapur umum, yang acaranya dilakukan langsung H. Imron Bupati Cirebon didampingi istri H. Nunung Rosmini Ketua TP PKK Kabupaten Cirebon tanggal 13 Mei dan diliput baik media cetak dan online.

Tetapi fakta yang terjadi di desa-desa tidak seperti ucapan manis sang bupati saat acara pembagian beras, kepedulian H. Imron jelas tidak terwujud dengan hanya mendistribusikan beras sebanyak 1 kuintal dan dana operasional seratus ribu rupiah  yang diberikan melalui Camat masing-masing.

Keluhan yang muncul dari Kuwu yang sempat didatangi media, Kuwu Otong Desa Kedungsana kecamatan Plumbon menjelaskan yang diterima hanya beras dan uang seratus ribu, kalo cuman seratus ribu tetap kuwu yang tombok. Supriyanto Kuwu Tegalsari Kecamatan Plered menjelaskan beras yang diterima 1 kuintal dan uang seratus ribu dari Kecamatan,  “seratus ribu sih cuman buat spanduk bae, trus lauk pauknya? Angger kuwu tombok maning (tetep Kuwu nambahin lagi).”

A. Dandon Kuwu Desa Sarabau Kecamatan Plered di ruang kerjanya (Jum’at, 29 Mei 2020)  menjelaskan untuk Gasibu yang didapat hanya beras 1 kuintal dan uang seratus ribu saja? Uang seratus ribu untuk beli lauk apa? Ya terpaksa beras yang dimasak setengah kuintal sisanya buat beli lauk pauknya, dan baru akan dilaksanakan sabtu 30 Mei.

Lain lagi dengan Junaedi Kuwu Desa Gamel Kecamatan Plered di saung tani (Jum’at, 29 Mei 2020) menjelaskan “olie cuman beras bae sekintal karo duit satus, anggo apa duit satus kuh? (Dapatnya cuman beras 1 kuintal dan uang seratus, untuk apa uang seratus ribu tuh?” didampingi R. Sailendra mantan puskesos desa Gamel sambil nyeletuk “kalau ga niat ngasih jangan bikin repot Kuwu terus, sumbangsih dari H. Imronnya apa? Beras dari Bulog dan uang dari sumbangan ASN propinsi. Jangan malu-maluin dong.” [(Hatta)//Editor : Ersan]

Ayah Tak Bisa Menafkahi dan Tidak Bisa Beli Susu Anaknya Bawa Ke Posko Gugus Tugas Ini Klarifikasinya, Selengkapnya Klik Video Ini

Baca Juga :

Pemdes Koto Kandis Salurkan (BLT) DD Tahap 1, Bagi Masyarakat Ekonominya Terdampak Covid 19

Baca Juga :

THE NEW NORMAL : Anggota DPRD Provinsi Jabar “Komitmen = komat kamit temen?”

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini