Aceh, Melayu Pos Indonesia – Kapolda Aceh, Drs. Marzuki Ali Basyah, M.M., menembus jalur lumpur, banjir, dan akses terputus selama lima hari perjalanan darat untuk tiba di Aceh Tamiang, wilayah yang 90 persen areanya terendam banjir besar. Kehadiran Kapolda bertujuan memastikan penanganan bencana berlangsung cepat, terkoordinasi, dan menyentuh seluruh warga terdampak. Perjalanan rombongan Kapolda berlangsung dalam kondisi ekstrem. Beberapa titik jalan berubah menjadi aliran sungai berarus deras, memaksa rombongan menyeberang menggunakan perahu. Meski penuh risiko, Kapolda menegaskan bahwa ia harus melihat langsung kondisi masyarakat, memastikan pelayanan Polri tetap berjalan, serta mengecek kesiapan personel di tengah situasi darurat.
Sesampainya di lokasi, Kapolda langsung mengeluarkan instruksi percepatan evakuasi, khususnya bagi lansia, anak-anak, perempuan, dan kelompok rentan. Ia juga memerintahkan pendataan kerusakan serta kebutuhan logistik dipercepat agar bantuan dapat disalurkan tanpa hambatan.
Didampingi Bupati dan Kapolres Aceh Tamiang, Kapolda menyatakan keprihatinan atas lumpuhnya aktivitas sosial dan ekonomi, termasuk terganggunya kantor pemerintahan, Kodim, dan Polres. Melihat skala bencana yang meluas dan banyaknya wilayah terisolasi, Kapolda mengajukan bantuan tambahan kepada Mabes Polri, termasuk pengerahan pasukan recovery dan helikopter angkut untuk mempercepat distribusi logistik seperti makanan dan obat-obatan. Kapolda memastikan Polri terus berada di garis terdepan, bersinergi dengan pemerintah daerah dan TNI, untuk membantu Aceh Tamiang segera bangkit dari bencana besar ini. [RED]
