Beranda Opini Perbuatan Ihsan

Perbuatan Ihsan

192
0

Oleh Masud HMN

Melayu Pos Indonesia – Spiritualitas ihsan sebagai pencerahan perlu kita pahami secara mendalam. Supaya amal perbuatan sejalan dengan awal cita cita kita. Yaitu membawa pencerahan berpikir.

Agar amal perbuatan yang baik dan terpuji istilahkan dengan ungkapan Ihsan itu. Kata sering disejajarkan dengan aadl atau adil. Berbuatlah aadl berbuat ihsan “jakmuru naa bil makruf billati ihyaal ihsaan“.

Oleh karena itu pertama, kita harus memahami perbuatan. Kalau ada amal perbuatan yang tidak manfaat dan maslahat, hendaklah kita jauhi. Lalu kalau bukan amal yang makruf harus kita tinggalkan. Lalu yang kedua, aadl atau adil. Hendaklah berbuat adil antar sesama. Jangan lah berbuat tidak adil. Meskipun pada orang lain yang tidak seagama dengan kita.

Pada pada intinya bisa kita simpulkan ihsan itu amal yang kompak dan gabungan perbuatan makruf dan aadl. Jadi ihsan harus makruf dan mesti addl.

Ini sesuai dengan tulisan Haedar Nasher Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah bahwa anggota Muhammadiyah harus spiritual beramal dengan ihsan. Maksudnya agar jelas bahwa perbuatan makruf. Demikian Haedar Nasher setelah panjang lebar menguraikan kata ihsan itu. Dalam Majalah Suara Muhammadiyah edisi 23/01/2023. Tulisan beliau yang berjudul Spiritual Ihsan Yang Mencerahkan .

News Post : Berubahnya Iman 

Profesor Jusril Mahendra mengatakan pada intinya ajaran islam tentang hukum itu dalam islam itu adalah keadilan. Dalam filsafat kita pelajari demikian. Hukum yang benar adalah hukum yang sesuai dengan keadilan. Bila mana terjadi hukum yang dilaksanakan atau tidak mengacu pada keadilan, maka hukum itu cacat.

Hukum yang seperti itu tidak saja bermasalah, menimbulkan carut marut dunia hukum. Kata Jusril Ihza Maendra yang ahli hukum itu, kesimpulannya kita harus melaksanakan hukum dengan adil.

Untuk kesimpulannya adalah marilah kita menjadikan Ihsan dan keadilan dalam praktek,. Dengan harapan kita terhindar dari hukum yang carut marut,. Semoga !

Jakarta 2 Agustus 2024
Penulis Dr Masud HMN adalah Dosen Uni Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta.

Baca Juga :

Perspektif Dalektika dan Hikmah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini