Beranda Opini Koalisi Calon Gubernur Jakarta

Koalisi Calon Gubernur Jakarta

200
0

Oleh Masud HMN

Melayu Pos Indonesia – Topik pembicaraan koalisi atau kesepakatan calon Gubernur Jakarta dalam pemilihan umum (Pemilu) yang akan datang banyak pendapat.Antara partai partai saling merapat mencari calon yang disepakati. Masih proses antara Partai Kesejahteraan Sosial (PKS) dan Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP).

 

Menarik memang dinamika proses kesepakatan dari partai partai tersebut. Sebab bisa saja calon berasal dari kalangan yang berbeda. Koalisi pada pemilihan Presiden, berlainan dari calon koalisi pemilihan gubernur.
Bisa PDIP berlawanan pada pemilihan Presiden dengan PKS. tetapi bersatu dalam koalisi pemilu Jakarta, Karena kepentingan Jakarta dan program nasional dalam pemilihan Presiden.

Air dan minyak sama tapi berbeda. Jelas, Memadukan satu sama lain sulit.
Seperti minyak dan air, sukar bersatu. Ungkapan tersebut gambaran dari sulitnya berkoalisi. “Itu bisa saja terjadi dan mungkin”, Coba dalam adukan super mie. Ada air ada minyaknya enak rasanya, mengutip tokoh PDIP Panda Nababan. (Total politik, Tempo,18 Juni 2024).

Dalam pandangan Panda Nababan adukan minyak dan air dalam adukan super mie adalah satu contoh, yang berbeda bisa bersatu, Bermanfaat adanya.

Pertanyaannya dapatkah terjadi koalisi Partai PKS dengan partai PDIP ? Jawaban nya dapat saja terjadi. Tidaklah mustahil dan mari kita tunggu saja dalam waktu yang akan datang.
Argument yang mendukung adalah kesamaan pandangan menghadapi Presiden Jokowi, Antara dua sejawat ini partai PKS dan partai PDIP pandangan sama melawan terhadap Presiden Jokowi.

Alasan lainnya karena dua duanya sama partai kalah. Meski secara ideologis antara keduanya berbeda, Satu ber ideology kebangsaan
(nasionalis) dan satu berideologi agama (Islam). Bersatunya idelogi kebangsaan dan agama.

News Post : Anwar Ibrahim dan Li Qiang Bertemu 

Secara lebih kongrit, partai Nasdem dan PKS serta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB makin merapat untuk calon Anies Baswedan. Tinggal PDIP mendukung siapa calon gubernur Jakarta. Kita menungggu calon Gubernur dan wakil Gubernur yang disepakati bersama.

Bagi kita tidak lah ada masalah kalau ideologi berbeda. Mungkin kini historical moment bersatunya ideology Bangsa dan Kebangsaan. Dulu kita kenal dalam istilah Kebangsaan religius berpadunya antara paham nasionalis dengan kaum agama.

Agaknya ini bukan satu yang utopia atau khayalan. Malah sesuatu yang bermanfaat bangsa, Mengapa tidak. Bukankah ada ungkapan ikan di laut asam di gunung dalam belanga ketemu jua. Sekarang mari kita renungkan perasa atau ungkapan ini Untuk saling merapat dan sepakat bertujuan demi bangsa dan negara. Semoga !
——-
Jakarta 20 Juni 2024.

Baca Juga :

Mengawal 15 percent Generasi Muda

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini