Oleh Masud HMN
Melayu Pos Indonesia – Adanya isu aliansi oposisi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Senayan Jakarta antara partai Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP) dengan partai Kesejahteraan Sosial (PKS) bergulir Berusaha direalisasikan. Karena masing masing memerlukan. Menjadi solusi keadaan atau realitas yang ada.
Direktur Excekutif Of Demokracy Centre And Strategis Afairs partai PDIP Ahmad Khairul Umam berpendapat dengan final nya keputusan KPU itu muncul persoalan kemana PDIP dalam masa dekat.
Apakah akan menjadi aliansi oposisi dengan PKS ? Nampaknya ini menjadi perbedaan pendapat sulit. Demikian Ahmad Khairul Umam.
Seperti diketahui Sidang Mahkamah Konstitusi (MK) menetapkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka jadi Presiden dan wakil Presiden. Sengketa Pemilihan umum (Pemilu) diputuskan demikian. Putusan yang final putusan itu berkekuatan tetap.
Sidang MK dengan hakim yang terdiri delapan orang dengan 3 hakim menyatakan disunting opinion dan 5 menyatakan setuju maka keputusan MK menetapkan setuju.Artinya menyetujui menolak untuk pengajuan pemohon dan menyatakan setuju dengan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk Presiden dan wakil presiden (KPU.com 24 April 2024)
Meskipun kondisi sebelumnya memanas kondisinya, tetapi sekarang tidak demikian lagi. Ada perbedaan tiga dari delapan Hakim konstitusi yang memberi disenting opinion telah seslesai. Situasi sudah kondussip.
Adanya aliansi oposisi bole boleh saja. Tapi jelas antara PDIP dengan PKS. Alasannya adalah antara PDIP dan PKS ibaratnya sepert minyak dan air.
News Post : Informasi Merapatnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke kubu Prabowo
Sukar selain susah untuk bercampur. Perbedaan falet form. Bedasarkan sejarahnya memang demikian. Dahulu pernah diperkenalkan aliansi tersebut dengan ungkapan “Social Religius”.Yaitu kerjasama politik kelompok agama dengan kebangsaan. Tidak berkelanjutan.
Hal ini pernah dimunculkan oleh Ruslan Abdulgani almarhum. Untuk menjalin aliansi bidang social dan politik, antara Islam dan kebangsaan. Kini golongan Agama di pegang oleh PKS dan kebangsaan oleh PDIP.
Pilihannya hanya berada diarisan oposisi. Bergabung bersama aliansi dengan kesepakatan. Kita tunggu lah realitasnya seperti apa kelanjutannya. Yang jelas adalah sulit sekali.
Jakarta 20 April 2024
Doktor Masud HMN Dosen Univ Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta
Baca Juga :