Oleh Masud HMN
Melayu Pos Indonesia – Bagaimana mengatasi konflik bersenjata Palestina dan Israel ? Kini belum jua reda.Telah banyak inisiatif dijalankan. Saya mendapatkan pikiran datang dari dari teman dekat tentang Palestina merdeka.
Hubungan konsep itu kini faktor berperangnya Palestina melawan Israel. Rumit definisi itu tentang self determination atau merdeka menentukan nasib sendiri. Kata dia, dua Negara Palestina dan Israel di tanah yang dibagi rencananya dua sama luas. Konsep demikian menjadi prinsip Palestina.Sekarang tidak begitu; Israel lebih luas memilik ketimbang Palestina.
Teritorial yang dibagi Israel dengan sudah di sertifikat. Palestina anggap sertifikat itu tidak sah. Soal merdeka adalah soal sertifikat tanah
Sepanjang teritorial tak adil akan terjadi perang terus. Kapan berhenti perang tak ada yang tahu. Sangat prinsip adalah soal tanah territorial dan kemerdekaan Palestina.
Pertanyaannya sertifikat siapa yang bikin. Dari mana asal muasal sertifikat terjadi. Itu yang menjadi back ground konflik.
Demikianlah Ini senada kawan itu merumuskan self determination. Itu dulu harus diselesaikan menyimpulkan konflik Palestina – Israel.Narasi pertentangan dua Negara. Perspektif narasi demikian identik dengan Halevi book yang isinya menyampaikan pesan rekonsiliasi atau perdamaian antara Israel dan Palestina. Hasil tulisan dari sisi orang Yahudi itu, menyimpulkan sejarah yang salah. Karena tidak bijaksana melihat fakta – fakta demikian.
News Post : Ketergantungan dan Perubahan
Ini menarik kalau dikaitkan dengan kasus akhir akhir ini. Marilah kita lihat kembali self determination, dan hidup berdampingan secara damai dari dua Negara ini. Memilah dua Negara dengan adil yaitu luas territorial tanah yang sama.
Langkah demikian lebih perspektif ketimbang bila hanya perang berlarut – larut. Dalam pandangan kita akan memperpanjang masalah tragedi kemanusiaan. Saling menghancurkan tidak bisa memenangkan perang. Pada hemat kita paling tidak langkah untuk gencatan senjata dan berunding lebih dahulu diselesaikan prinsip tentang sengketa tanah. Menegakkan prinsip adil hingga perang berhenti.
Ketimbang konsep lain seperti musibah kemanusiaan dan penghancuran sarana gedung dan sebagainya. Tak ada yang untung Israel juga tidak apalah lagi Palestina, Saling menghancurkan. Kita percaya hidup berdampingan adalah ideal. Tetapi dengan menegakkan keadilan kemanusiaan. Tanpa itu masalahnya berputar putar tak selesai.
Jakarta 21 Nopember 2023
*)Penulis Doktor Masud HMN adalah Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta
Baca Juga :