Oleh Masud HMN
Melayu Pos Indonesian – Jerih payah menentang dapat, jasa mengharap balas. Pepatah Melayu yang lazim di katakan.Tetapi ungkapan itu bermakna tidak ikhlas.
Mau menerima uangnya tapi tidak terikat dengan janji. Boleh memilih partai yang menyumbangkan uang, asal sesuai dengan hati nurani. Hanya terima uangnya tapi tidak memilih partainya.
Identik politik uang sekarang yang lagi popular; Karena ada berada. Mengharapkan sesuatu; Bantuan mengharap balasan. Bagaimana agar politik uang dapat dibersihkan haruslah memberi kan sesuatu haruslah ikhlas, Tidak karena ini dan itu.Tetapi karena membantu bermuatan muhsin adalah anjuran Allah saja. Pemberiannya nyang g ikhlas.
Misalnya bukan karena demi calon presiden, calon wakil presiden. Anggota legislative atau Gubernur dan sebagainya, agar dapat balasan dari yang diberi / sumbangan. Jerih meminta balas, kata pepatah lama.
Membantu dengan ikhlas tanpa mengharapkan balas jasa, ada kasus yang dicontohkan Mohamad Natsir almarhum : Kasus itu adalah embargo energy minyak kepada Negara yang tidak memiliki seperti minyak, Jepang adalah Negara yang tidak memiliki minyak.
Embargo itu Kerajaan Arab Saudi melawan Amerika karena perang Timur Tengah melawan Israel. (1967) Tetapi Jepang terkena dampak yang hampir saja industri Jepang collapse. Salah satu jalan adalah meyakinkan Arab
Yang punya kemampuan terhadap bangsa Arab adalah Mohamad Natsir, Dia dalam tahanan pemerintah di Indonesia. Lewat seseorang dapat kontak dengan Pak Natsir dan bersedia menggunakan pengaruhnya terhadap Arab Saudi.
Kontak itu berhasil Jepang dapat suplai minyak dari Arab Saudi. Tanpa dibayar sepeserpun. Mohamad Natsir menolak jasa apapun. Memberi dengan ikhlas adalah kata kunci peristiwa ini. Walau dapat membantu namun tak dibalas. Bukan sebaliknya mau membantu tetapi ada imbalannya.
News Post : Neo Fundamentalis dan Pandangan Muhammadiyah
Masalah politik uang jelang pemilu 2024 kian banyak dibicarakan. Yang menonjol adalah dikalangan partai politik. Menjadi calon perlu suara dan perlu suara dibeli dengan uang.
Yang menaik adalah mengeluarkan uang tapi tidak menjadi calon. Yaitu Zulkifli Hasan Ketua umum Partai PAN. Inilah yang ditampilkan nya. Membagi bagikan sejumlah uang kepada para nelayan, Tapi dia sendiri tidak calon Presiden, Wakil Presiden dan Gubernur. Jadi calon Lurah pun Tidak Demikian Ketua PAN Zulkifli hasan.
Memang ia sebelum berpartai politik adalah pedagang. Lalu menjadi Menteri Lingkungan Hidup, Kini jadi Menteri Perdagangan Republik Indonesia.
Memaknakan konsep bagi bagi uang itu adalah sadaqah. Pemberian secara ikhlas. Tanpa mengharapkan sesuatu selain pahala dar Tuhan
Jakarta 6 Oktober 2023
*) Masud HMN Doktor Dosen Universitas Muhammadiyah prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta.
Baca Juga :
Amiruddin, S.Hum Resmi’Jabat Ketua DPC Apdesi Tanjab Timur Periode 2023 – 2028