Oleh Masud HMN
Melayu Pos Indonesia – Enam puluh delapan tahun lalu G 30 S PKI menggoncang Indonesia. Pemberontakan ingin menguasai dan merubah ideologi Negara dar I dasar Panca Sila menjadi Komunis; Kejadian sudah lalu itu luar biasa, biarlah menjadi peringatan jadi pelajaran untuk maju
Seperti tanggal 13 Agustus 1645 Kerajaan Jepang menyerah kalah kepada Sekutu. Menyerahkan segala senjata yang dimilikI kepada yang menang. Pimpinannya adalah Amerika
Kekalahan itu didahului dengan bom atom di Hiroshima d Nagasaki dua kota besar di Jepang. Kaisar Jepang lalu bertekuk lutut dan mengangkat bendera putih pertanda sudah mengaku kalah.
Peristiwa itu tersebut adalah sejarah kelam bagi Jepang, Menjadi tak terlupakan bagi bangsa Jepang yang terkenal gagah berani.Tetapi apa boleh dikata Kaisar sudah menyatakan menyerah kalah.
Arnold Toy Bee menyatakan sejarah itu adalah peristiwa masa lalu. Menentukan masa depan. Maksudnya ada hubungan masa lalu dengan masa kini dan masa depan.
Sejarawan kelahiran Inggris itu menyebutkan pula sejarah sangat penting Perlu dipelajari oleh semua kita. Untuk jangan melupakan terutama untuk menentukan masa yang akan datang.
Sukarno Presiden pertama Republik Indonesia sejalan pula dengan pendapat tersebut. Sukarno mengucapkan jangan sekali kali melupakan sejarah. Bahkan ia berpendapat bangsa yang besar adalah bangsa yang tak melupakan sejarah dan pahlawannya,
Terkenal Lah pidatonya yang berjudul Jas Merah (Jangan melupakan Sejarah). Isinya adalah merupakan pentingnya sejarah. Demikian Presiden Sukarno.
Sejarah dari bahasa Arab Sajjar bermakna pohon, Tetapi dalam bahasa Indonesia berarti peristiwa masa lalu. Peristiwa penting, Sejarah itu tertulis dalam catatan. Kejadian tertulis yang artinya penting, Demikian dari sejarah dalam definisi asal kata.
Dalam terminology definisi beragam. Tergantung perspektif yang digunakan. Misalnya dengan pernyataan kalah perang dari Kaisar Jepang, maka artinya hilanglah kegagahan keberanian Jepang.
Berubah menjadi negara yang biasa saja. Sama dengan Negara lain. Terminologi diatas adalah terminologi negatif, terminologi bahwa Jepang sudah berantakan. Kacau dan kalah.
Tetapi Jepang memakai terminologi lain. Jepang walau kalah perang dengan sekutu lantaran bom atom bangkit mencari jalan lain untuk melawan untuk maju. Hasilnya sekarang Jepang tidak berantakan. Melainkan tetap gagah perkasa. Dengan belajar sejarah
Kini sampailah kita pada topik terhadap Sejarah Bagi kita yaitu Indonesia dalam sejarah G 30 S PKI.Yaitu mencari serta menarik hikmah Peristiwa 58 tahun lalu. Yang telah memberantakkan Indonesia. Apakah makna peristiwa sejarah tersebut bagi Indonesia.
Paling tidak ada dua catatan kita.Untuk dua peristiwa dimaksud dengan menghubungkan Indonesia yang maju masa depan. Yaitu pertama.arti sejarah dalam etimologi dan terminology.
Pertama etimologi yaitu kata sejarah peristiwa yang sudah lalu. Semua kita sudah tahu terbunuhnya 7 jenderal oleh PKI dan terbunuh dan dipenjara nya tokoh yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Kini tinggal anak anak PKI dan catatan sejarah
Secara etimologi peristiwa itu sudah selesai.Kita akui banyak rasa duka dari dan terhadap pelaku , baik yang terlibat dan hanya terdampak dari kejadian G 30 S PKI tersebut. Pertanyaannya akankah kita tenggelam dalam kejadian itu berlama lama
Tentu jawabnya tentu tidak. Kita harus mencari jalan keluar dari situ; Caranya jadikanlah peristiwa itu sebagai kejadian masa lalu.
News Post Pemilihan Presiden Satu Putaran
Kedua, catatan kita ialah arti terminology yaitu bagai terminology tersebut dalam pandangan Islam. Jawaban memaafkan berdamai masa lalu. Tidak mengulangi Kita memandang Islam dan masa depan
Simpulan G 30S PKI biarlah jadi kenangan sejarah dan pelajaran untuk maju.Mari kita bangun saling merapatkan barisan membuang segala yang kata yang menyakitkan Mengganti dengan silaturahmi yang akrab sesuai dengan hikmah dalam perspektif Islam.
Jakarta 30 September 2023.
*)Masud HMN adalah Doktor Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta
Baca Juga :