Oleh Masud HMN
Melayu Pos – Ungkapan dan komunikasi terbuka menjembatani umat Islam dan pemerintah adalah penting. untuk membina saling pengertian. Komunikasi yang baik akan menjadikan hubungan baik dan sebaliknya komunikasi yang tidak harmonis akan menimbulkan sikap yang tidak baik pula Kedua pihak antara Umat islam dan pemerintah seyogyanya harus tersedia komunikator agar harus sama menyadari.
Sebagai mana kita ketahui bersama, fenomena peranan umat Islam Indonesia ada terdapat banyak Khususnya hubungan dengan pemerintah Indonesia pada pelbagai bidang kehidupan sosial. Terutama komunikasi politik ekonomi dan lain lain. Bidang politik misalnya dalam sikap pemerintah dengan MUI. Terutama fenomena dalam intoleransi dan terorisme.
Karena atas dasar itulah kemunculan orientasi pemerintah terhadap umat islam serta sebaliknya , khususnya komunikasi
Kita lihatlah bentuk komunikasi kata yung dimunculkan menggunakan kata frontal dan vocal (Open talk communication). Ada orang yang menyamakan makna frontal dengan makna vocal (Communication diplomasi) Apakah makna kata frontal dengan vokal identik atau sama, jelas tidak sama, Yang jelas kata frontal identik sama dengan makna berhadapan langsung. Ibarat orang berbicara tidak ada antara. Terbuka dan atau nyata adanya.
Sementara makna vocal adalah bicara dengan suara. Vokalnya jelas atau suaranya jelas. Dalam konteks definisi politik arti frontal dan vocal mirip sama Yakni sama berhadapan dalam lawan, Seperti itulah dalam silaturahmi Majelis Ulama indonesia (MUI) di aula fakultas Pendidikan (FIP) universitas Muhamadiyah Cireunde Jakarta lalu frontal dan vocal itu banyak diungkapkan. Sebenarnya bisa dimengerti. Kata atau makna nya dihubungkan dengan konteks MUI dan pemerintah.
Persoalannya apa itu adalah MUI yang karena Frontal dan MUI vocal tehadap pemerintah. Sama tujuannya baik, Yang ingin berbuat terbaik untuk bangsa
Menarik yang dikatakan oleh Amirsjah Tambunan Sekertaris Jenderal (Sekjen) MUI yaitu MUI Yaitu wanti wanti agar pemerintah menjaga agar terjaga persatuan itu terjaga dengan baik. Jangan sampai rusak. Dalam pikiran Amirsyah Indonesia adalah yang terbaik hubungan selama ini dengan masyarakat Islamnya.,` Ada organisasi besar yakni NU dan Muhamadiyah berada dalam satu organisasi ditambah oleh organisasi PUI dan Al Washliyah serta Ittihadiah telah bergabung bersama dalam MUI.
Ini sejalan dengan opini Makmun Murad Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta bahwa keberadaan Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama (NU) dalam MUI amat penting. Selain organisasi yang lain seperti Organisasi tersebut PUI, Ittihadiah dan Al wasliyah dan lain lain.Apa pula MUI kini adalah menjadi dinamisator umat islam.
Universitas Muhammadiyah Jakarta kata Makmun Murad. Siap untuk menjaga MUI menjadi komunikator dan tetap membantu pemerintah. Demikian Makmun Murad
Lebih lanjut penulis berpandangan kita dalam hal ini adalah pendapat Makmun Murad benar yakni upaya menjaga urgensi komunikasi terutama dengan Muhamadiyah dan NU. Ini symbol bila rusak apa yang akan terjadi. Kondisi yang buruk. Singkatnya besar risikonya.
Baik juga disini kita kutip kata ahli komunikasi untuk mengingatkan bahwa agar pikiran dan gagasan diterima dan dihargai. Harus ada komunikasi yang kuat dalam bahasa yang baik dan benar (Google, good komunikator).
Kesimpulannya adalah perlu MUI sebagai dan pemerintah yang berkomunikasi dengan baik. Hilangkan salah pengertian yang tidak perlu. Sehinggga tercipta hubungan harmonis. Saling pengertian baik dan benar. Antara pemerintah dan masyarakat umat islam. Semoga !
Jakarta 1 Juni 2023
*) Masud HMN adalah Doktor Dosen Uni.Mumaadiah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta. Email masud.riau@gmail.com
Baca Juga :
Baca Juga :