Oleh Masud HMN
Melayu Pos – Konsep Malapetaka Januari 1975 (Melari) yaitu menentang Korupsi. Kolusi dan Nepotisme (KKN) menjadi penghalang kemajuan Indonesia, Karena itu KKN harus diberantas.. Banyak negara yang gagal lantaran faktor tersebut.
Ada terdapat banyak yang terlibat dalam kasus itu, yang bisa jadi saksi. Saya pribadi menjadi saksi hidup hal itu terjadi di Indonesia dan kejadian itu patut dikenang, dan ditelaah. Untuk pembelajaran .
Karena ikut tahanan demontrasi menentang KKN., dan susah melupakan kejadian itu, meski 48 tahun sudah berlalu . Saya dan tiga orang kawan ditangkap Lakusda Riau tanggal 21 Januari l975, kemudian dibawa ke rumah tahanan.
Sebagai pemimpin demontrasi berpola sama dengan Demonstrasi Melari di Jakarta . Dengan alasan demikian saya dikurung tersendiri, terpisah dari teman saya. Seminggu lamanya dipisahkan. Barulah saya di pertemukan dengan kawan lain.
Sebagai orang terlibat dalam rangkaian pertemuan sebelumnya, berkenaan peristiwa Melari 15 Januari 1975, karena saya ditangkap enam hari usai demo di Jakarta, 21 Januari l975 di Pekanbaru, Riau agaknya fakta sejarah yang penting. Meski 38 tahun lebih berlalu, esensinya perlu ditelaah. Menjadi pembelajaran sejarah. Lihat buletin Berita Antara Riau tgl 21 Januari 1975.
Meski tidak enak tapi sudahlah saya terima menjadi pembelajaran.Sebagaai mana ketahui, peristiwa Januari l975 adalah yang asal muasalnya kasus demontrasi mahasiswa; Dapat diistilahkan dengan literasi perjuangan besar.
Diluncurkan bersama kesadaran tiga tema tuntunan rakyat yang popular disebut tri tura atau tiga tuntunan rakyat.Yakni tuntutan turunkan harga, jauhkan NKK ( nepotisme, kolusi, korupsi) ditujukan kepada pemerintah
Sebuah ekspresi tidak puas rakyat yang dimotori mahasiswa Universitas Indonesia (UI). Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gajah Mada (UGM). Juga organisasi mahasiswa, pemuda dan pelajar lain. Seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) .Pengurus Pelajar Islam Indonesia (PII) Pemuda Muhammadiyah. Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan lain sebagainya. Menjadi pusat kegiatan waktu itu adalah Universitas Indonesia (UI).
Bentuk pelampiasan ketidak kepuasan itu muncul dari fenomena modal asing sebagai modal pembangunan, Aktivitas nya dalam pengejawantahan yang berkedok rekontruksi ekonomi Indonesia. Nyatanya adalah politik modal asing yang berlangsung dalam korupsi, kolusi pejabat Negara, dan keluarga.
Setelah disampaikan fenomena dimaksud pihak pemerintah menolak tuntutan tersebut. Mengatakan pihak pemerintah berkilah melaksanakan rekontruksi ekonomi tinggal landas dalam masa dua puluh lima tahun
Mahasiswa dan angkatan muda Indonesia melawan konsep ekonomi manipulasi itu dengan demontrasi. Tiap kampus besar seperti ITB dan UGM menjadi pusat kegiatan Para organisasi pemuda pun demikian juga halnya. Mereka bersepakat untuk menuntut sampai dengan pemerintah menerima tuntutan mereka
Termasuklah saya Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia Riau ( PB PII ) ; Azri Bujang Ketua Himpunan Mahasiswa Islam Pekanbaru alm. Darwis Tomysa alm. Awaluddin PII dan penulis sendiri ditahan tanpa diadili selama 60 hari.
Hariman Siregar ketua Dewan Mahasiswa UI menjadi tokoh mahasiswa sempat diadili dan dipenjara di Jakarta. Disamping Aini Chalid dan kawan – kawan dari Jogyakarta serta dari mahasiswa ITB Bandung menentang pemerintah.
Seperti ditulis oleh OB Brian dalam bukunya Indonesian Tragedi menjelaskan hal itu. Secara tuntas Sosiologi Amerika menyebutkan konsep ekonom dibawah kepemimpinan Presiden Suharto. dengan nama konsep pembangunan dua puluh lima tahun ekonomi Indonesia sebuah tragedy. Namun dipaksakan secara otoriter kekuasaan Presiden Suharto.
Menurut OB Brian dalam tulisannya dalam buku setebal 438 halaman terbitan Singapura itu , bahwa hakikatnya konsep ekonomi Suharto adalah konsep kapitalis Amerika, yang menjadi pelaksananya adalah intelektual keluaran Universitas Amerika. Mereka bekerja dibawah konsep yang dimotori oleh intelektual yang pro Amerika.
Tersebutlah nama seperti A Sumarlin, Emil Salim dan lain sebagainya, Semuanya mereka anak emas Amerika. Merekalah yang dipercaya dibawah pimpinan penguasa diktator Presiden Suharto, Mereka juga dengan setia melakukan KKN dengan bantuan pemerintah. Selanjutnya ia berkesimpulan konsep ekonomi Indonesia berujung pada tragedi Indonesia. Stagnan ekonomi dan gagal untuk memajukan Indonesia.
Demikian OB Brian, Penulis masih ingat semua itu dengan jelas sebagai pembelajaran sejarah. Indonesia yang punya kultur tidak sama dengan negara lain, seperti liberalism ekonomi Amerika. Karena dipaksakan, menjadi pembagunan ekonomi yang gagal dan stagnan.
Menjadi catatan ke depan. bangsa Indonesia menghindarkan diri dari pembangunan yang berkolusi, Korupsi dan Nepotisme. Hakikatnya KKN itulah yang terkait dengan konsep pembangunan dua puluh lima tahun Indonesia Demikian itulah menjadikan ekonomi Indonesia gagal dan stagnan
Jakarta 20 Mei 2023
*)Masud HMN adalah Doctor Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta.
Baca Juga :
Baca Juga :