Oleh Masud HMN
Melayu Pos – Paling tidak akan ada tiga calon Presiden dalam system Pemilihan Presiden sekarang, Termasuk pilihan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDI P yang menetapkan Ganjar Pranowo baru baru ini. Yang meniadakan Puan Maharani yang selama ini di gadang – gadang.
Calon Presiden yang tiga ini punya kategori masing – masing. Dalam perspektif Presiden dan PDIP Yaitu yang di calonkan presiden, calon yang dicadangkan. yang ketiga adalah calon Presiden yang sesungguhnya.
Seperti dilansir oleh A. Yani. 3 April,2023, Pictim Internet. bahwa paling tidak ada tiga kategori Calon Presiden tahun 2024 yang akan datang. Calon yang ditentukan PDIP yaitu Ganjar Pranowo. dan Anis Baswedan diusung Partai Nasdem dengan koalisinya,dan Prabowo Subianto berdasar Partai Gerindra dan Partai PKB,. Ketiga calon dimaksud masih dalam debat able yang mana sesungguhnya sebenar benar calon.
Maksudnya kalau Ganjar Pranowo (GP) yang jadi calon sungguhan belum tentu menang kalau dilawankan dengan Anis Baswedan (AB) dan Prabowo Subianto (PS). Bisa ada kemungkinan AB yang menang, Tentu saja kemenangan ini tidak disukai oleh Presiden dan PDIP.
Salah satu strategy AB harus dijatuhkan dengan menggugurkan pencapresan AB. Caranya ada yaitu mengalahkan Demokrat dalam perkara, sehingga yang menjadi Ketua umum bukan ketua Partai Demokrat sekarang Agus Yudhono putra Bambang Susilo Yudhono melainkan Ahmad Murdoko staf Presiden. Gugurlah pencalonan AB jadi calon Presiden lantaran tidak mencapai suara atau tiket untuk pencalonan.
Setelah itu bukan berarti semua beres. Tinggal dua calon yaitu GP dan PS Menurut survey yang dilakukan Google ternyata suara PS lebih tinggi dari GP. ini menjadi PDIP tidak happy. Simpulannya adalah bagai mana caranya agar PDIP dan Presiden Joko Widodo happy. Itu bisa terjadi jika GP memang unggul jadi Presiden. Inilah permasalahannya.
Menurut survey PS lebih suaranya dari pada GP dan itu beralasan. Karena basis PS adalah semua provinsi sementara GP tidak demikian. Adalah sangat mungkin mengunggulkan kompetisi nya.
Inilah menjadi permasalahan bagi PDIP dan presiden kini. Sebab bagi Presiden Jokowi mendukung PS lebih suka ketimbang mendukung GP, Alasannya lebih terjamin aman jika GP berkuasa ketimbang PS.
Akhirnya kita datang pada kesimpulan permasalah ini terletak dari apa hasil dari Pemilu pemilihan Prsiden tahun 2024 nanti. Siapa yang menang. Yang happy dan yang un happy. Alllahu aklam bissawab.
Jakarta 6 Mei 2023
*) Masud HMN adalah Doktor Dosen Paskasarjana Universitas Mahamadiyah Pof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta.
Baca Juga :
Baca Juga :