Oleh Masud HMN
Melayu Pos – Berawal dari operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Wakil ketua ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur berkaitan korupsi uang, maka bergulir lah perbedaan pendapat.
Antara lain Luhut Binsar mengatakan bahwa tangkap tangan itu peristiwa dramatic. Yang ia tidak setuju dengan cara tangkap tangan yang dilakukan.
Karena itu perbuatan KPK tersebut dramatik. Artinya mendramatisir persoalan korupsi dengan melebih – lebihkan. Hingga menyudutkan pihak yang terkena operasi tersebut, Tetapi KPK itulah stylenya. Tanpa demikian KPK hampir tak punya model operasi lain.
Masalahnya apa dampak yang timbul dari istilah itu Kemudian apa jalan keluar yang dapat diambil. Apa KPK harus mundur dalam memberantas korupsi ? Sebuah persoalan tentunya atau Luhut Binsar harus meralat ucapnya itu, karena ia orang penting dalam Negara ini. Terutama dalam memberantas bahaya korupsi dalam arti menyelamatkan Negara Republik Indonesia.
Terhadap persoalan ini menurut kita ada beberapa hal yang menjadi esensi persoalan :
Pertama, ada perpecahan beda pendapat dalam pemberantasan korupsi, Antara yang dilakukan oleh kelompok tertentu,
Kedua, soal kedudukan Luhut Binsar yang lemah sebagai pendukung pemerintah kini.
Ketiga, Soal KPK ya Kondisi ini yang ingin dapat poin terpenting disini. Sebelumnya KPK sebagai pelengkap saja. Karena melihat ini adalah peluang untuk melakukan tindakan.
Situasi inilah sekarang membuat hiruk pikuk pemberantasan korupsi yang selama ini tidak berujung pangkal.
Apakah korupsi telah surut atau sama saja dengan yang dahulu ?
News Post : King Faisal Raja Arab Saudi dan Muhamad Natsir Tokoh Indonesia
Akhirnya terserah kepada pemerintah Presiden Jokowi apakah ia ingin meninggalkan prestasi atu biasa – biasa saja seperti pemerintah. Sebelumnya yang meninggalkan korupsi menjadi musuh utama Indonesia yang tidak bisa dilumpuhkan atau dikalahkan Itu saja.
Jakarta 3 Januari 2023
Masud HN adalah Doktor Dosen Pascasarjana Universitas Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta
Baca Juga :
Warga Datangi Gedung DPRD Tanjab Timur, Tuntut Perbaikan Jalan Blok D Sampai Mendahara