Tanjab Timur, Melayuposindonesia.com – Unit pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur) kembali melaksanakan pendaftaran bagi masyarakat yang ingin mengikuti Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) tahun 2022.
Hal ini disampaikan Kepala UPTD BLK Tanjab Timur, Erwin kepada awak media di kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Desa Kotabaru Kecamatan Geragai, Kamis (1/9/2022).
Sebelumnya juga dilakukan program pelatihan pembuatan roti dan kue, tata kecantikan rambut, menjahit serta komputer,” lanjutnya, dan kita akan melaksanakan pembukaan pendaftaran kembali pada 1/9 – 10/9/ 2022 diantara kursus, Otomotif sepeda motor, Tatarias wajah junior, Bordir.
Persyaratan pendaftaran, Surat pengantar dari Desa, Surat Domisili, Poto copy KTP, Poto copy ijazah terakhir, dan pas foto 3×4, 5 lembar. Pendaftaran melalui online, untuk lebih jelas bisa dilihat FB UPTD BLK dan Instagram BLK Tanjab Timur,” ungkapnya.
Kegiatan yang bersumber dari dana APBN ini, kata Erwin, dimulai dari tanggal 9 Agustus hingga 29 September, dengan durasi pada tiap pelatihan yang berbeda.
“Pembuatan roti dan kue lama waktu pelatihannya 18 hari, tata kecantikan rambut 23 hari, menjahit dan komputer 33 hari, dan setiap pelatihan dilakukan dua dua kali pelatihan,” terang Erwin.
Erwin juga mengatakan, jika peserta yang mengikuti setiap pelatihan berjumlah 16 orang. Dan nantinya, sambung Erwin, usai mengikuti pelatihan peserta akan mendapatkan sertifikat kompetensi dari BLK maupun dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
“Namun sertifikat itu didapat kalau peserta lulus pada ujian kompetensi. Kalau tidak lulus, maka peserta bisa mengikuti ujian selanjutnya,” kata Erwin.
“Jadi, diakhir pelatihan peserta akan di uji kompetensinya, jika lulus akan mendapatkan sertifikat keahlian dari BLK maupun LSP”, timpalnya.
Kemudian, asesor pembuatan roti dan kue, Lembaga Sertifikasi Profesi (Pihak ke-2) BLK Padang, Damsir, usai melaksanakan asesmen pada peserta pelatihan BLK Tanjab Timur menyebut, sembilan puluh persen peserta yang mengikuti program bisa dikatakan bagus.
“Dari hasil ujian, bisa dibilang sudah bagus,” katanya.
Ia menjelaskan, untuk mendapatkan sertifikat kompetensi, nantinya peserta akan diuji kembali, disertai dengan tes tertulis, wawancara dan observasi langsung.
“Observasi langsung maksudnya kita melihat proses atau praktek pembuatan roti dan kue. Setelah itu baru kita dapat memutuskan hasil, apakah siswa (peserta pelatihan, red) itu kompeten atau tidak,” sebut Damsir.
Lebih jauh, Damsir mengatakan, apabila pada saat ujian, peserta yang tidak lulus kompetensi sampai di angka lima puluh persen, artinya kesalahan terdapat pada
instruktur. Karena menurutnya, jika yang diajarkan instruktur benar, tidak mungkin setengah dari peserta yang mengikuti pelatihan gagal.
“Yang tidak lulus paling cuma satu, itu wajar. Karena daya tangkap atau kemampuan seseorang memahami materi berbeda-beda,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Tanjab Timur Riqo Yudawirja, S.Hut Mengapresiasi dengan adanya kegiatan pelatihan ini. Dirinya berharap, agar yang lulus nantinya mampu bersaing dengan tenaga kerja luar.
“Kita berharap untuk peserta lulusan pelatihan nanti lebih percaya diri dalam menghadapi dunia tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran.
Untuk memenuhi perlengkapan bagi peserta yang menginap disini, kedepannya akan diusulkan,” tutupnya (Ramzi)