Beranda Life Story Cinta Diatas Cinta

Cinta Diatas Cinta

302
0

LOleh Masud HMN

Melayu Pos Indonesia – Seketika Nabi Muhammad Shallahu waalihi wassalam menghembuskkan yang terakhir tersiarlah kabar dar mulut kemulut, bahwa Nabi sudah meninggal. Timbul ketidak percayaan berita itu, sebelum pengumuman resmi.

 

Banyak yang ketakutan pada seorang sahabat Nabi yang terkenal Umar bin Khatab, pasalnya ia akan marah, bila mengatakan kabar itu kalu sahal.

Alkissah datanglah sahabat yang paling dekat membuat pengumuman. Bahwa nabi sudah wafat. Pengmuman itu diiringi dengan kata : “barang siapa cinta kepada Muhmmad , saat ini Muhammad sudah meninggalakan kita untuk selamnya. Tetapi kalau cinta kepada Allah. Allah akan tetap hidup selamanya” Umar bin Khatab pun termenung dan memasukkan pedang kedalam sarungnya seraya badannya terkulai lemah.

Seperti kita mnegetahui orang takut atau khawatir jika Sahabat Umar bin Khatb mengamuk. Tiada orang yang bisa melarangnya. Hanya Abubakar saja yang punya wibawa terhadap Sahabat Umar bin Khatab tersebut. Syukurlah itu terjadi
Mengalami kepanikan diluar anggapan  Mendadak dan tidak diduga. Hingga bingung dan tidak tahu apa yang harus segera dilakukan.

Begitulah kisah yang diceritakan guru penulis waktu disekolah Dasarr dahulu.Teringat cerita itu. Cinta diatas segala cinta kepada Allah. Intinya betapa pun cinta kepada Allah yang maha kuasa diatas segalanya, Nabi Muhmmad sekalipun. Intinya taiada cinta paling tingi kecuali Allah SWT semata.

Kata buya Hamka aku hidup karena engkau dan aku mati adalah mengenang engkau. Itu ditulis dalam bukunya Tenggelanya Kapal Vanderwyck buku ramnya yang terkenal. Kata itu dari Zainuddin kepada Hayati dua tokoh diangkat darl roman cinta, ua insan ya ng diamuk rasa cinta yang berakhir dengan tenggealnya kapal vanderwyc dilaut Jawa tersebut.

Kisah cinta dua insan tersebut oleh buya Hamka alm. Sangat menarik dan relegius. Hingga kita jadi termenung menunga pa sebanarnya yang terjadi Cinta diatas cinta
Ada hubungannya dengan chabar dua insan yang berbeda.Ki sah cinta yang tidak tercapai kejenjang lebih tinggi. Meski cinta kasih hangat menyala dalam dua lubuk hati Dua makhluk manusia.

Qullu faan wajabqa wajhu zuljallali walikram
(semua ini adalah fana (tidak kekal) dan yang kekal ialah zat yang abadi).

Surat cinta menampilkan makna cinta manusi adaa fanaa tidak kekal. Dari Zainuddin kepada Hayati dalam buku Tengggelamna kapal vanderwyc yang kesohor itu. Rasanya tidak sekadar itu roman Hamka tersebut. Cerita kisah roman tersebut menimbulakn ispirasi kita semua. Yakni tidakterbatas pada sosok duniawi, tetapi pada sisi relegius yang mendalam.

Tuhan dan manusia, Yang berlater belakang duniwi, dan relegius tas yang dalam Apakah manusia akan mencintai dunia dengan melupakan ukhrawi ? Pertanyaan yang muncul. Apa sebenarnya cinta diatas cinta itu. Kemana diarahkan cinta yang sejati, pada duniawikah atu ada yang lain dari itu yaitu ukhrawi
Sampailah kita pada simpulan kata Abu Bakar Asisdiq awal artikel ini.Yaitu kalau cinta kepada yang lain akan fanaa dan cinta kepada Allah akan baqaa abadi dan kekal selamanya, Wallahu aklam bissawab.
Jakarta 7 Juli 2022

*)Penulis adalah Doktor Dosen Univeritas Muhamadiyah Prof Dr Hamka Jakarta.

Email : masud.riau@gmil.com

Baca Juga :

Jambore TP PKK Kecamatan Berbak, Desa Telago Limo Raih Juara Umum

Baca Juga :

Sekda Tanjabtimur – Sapril, S.Ip Lantik Pengambilan Sumpah Kades Pematang Mayan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini