Sabaktimur, Melayuposindonesia.com – Seorang ibu hamil dikabarkan meninggal dijalan yang rusak dan mengakibatkan kemacetan panjang dijalan yang menjadi kewenangan Provinsi, itu tepatnya di Desa Siau Dalam Kecamatan Sabak Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Propinsi Jambi pada Selasa 17/8/2021) tepatnya waktu Adzan Magrib pukul 18.10 WIB.
Kepala Desa Siau Dalam “Sarman” saat dijumpai Media ini saat beliau sedang melakukan gotong royong dijalan yang rusak dengan dibantu Kades Rantau Jaya “Sumaryadi” dan Kades Lambur Dua “Andi” juga anggota Kapolsek Sabak Timur, Anggota dari Dinas perhubungan Tanjabtim, Rabu (18/8/2021).
Saat ditanya tentang kabar bahkan tren dibeberapa laman Facebook diantaranya Media Senter Tanjabtim Melalui akun Haris, juga dilaman fecebook Susilo Driver, Innalillahi wainnailaihi roji’un semoga Husnul khatimah (Evi Fatmala, anak bapak Samino brewok Dusun 1 Desa Trimulya, enggak nyangka banget.. semoga mendapatkan tempat yang terbaik. Aamiin tulisnya. Seorang ibu hamil yang meninggal dijalan yang macet, Sarman mengatakan itu tidak benar.
” Tidak benar itu bang, karena saat mobil Ambulance lewat saya ada dilokasi dan para sopir sopir saat mendengar ada suara sirene ambulance mereka memberi peluang sehingga ambulance lolos dari kemacetan. Saya sampai jam 23. 00 baru pulang dari sini bang,” ungkap Kades Sarman (18/08/2021)
Ada beberapa titik diruas jalan ini yang parah. Jadi saya selaku masyarakat berharap agar pihak Pemerintah Propinsi Jambi melaui Dinas terkait untuk segera melakukan perbaikan jalan ini.” harapnya.
Senada dengan Kades Trimulyo “Bambang Handayani, saat dihubungi melalui via WhatsApp, bahwa tidak bahwa almarhum menghembuskan nafas terakhirnya sudah memasuki area Muara Sabak, yaitu tidak jauh dari jembatan Kota Raja,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapus Rantau Rasau “Kurniawan, SKM, dikonfirmasi melalui via WhatsApp, bawah pasien datang kepuskesmas pada hari Minggu dengan keluhan sesak nafas dan meminta untuk dirawat, kan kalo dirawat dilakukan tes antigen, dan hasilnya reaktif. Dikarenakan hasil nya reaktif maka disarankan untuk dirujuk kerumah sakit, namun karena pasien tidak mau dan memilih untuk Isoman.
Dan pada Selasa (17/8) sore pasien datang dengan kondisi darurat, maka dirujuk kerumah sakit.” ungkapnya. (Ramzi)
Baca Juga :
Baca Juga :