Tanjabtimur, Melayuposindonesia.com – Dikarenakan terjadi korosi pipa Migas Petrochina di lokasi Blok E kelurahan Pandan Jaya, Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Propinsi Jambi, mengalami korosi dan terjadi kebocoran, namun upaya perbaikan pipa terkendala debit air kanal yang besar, Seperti dilansir Media waktoe
Pengecekan jalur pipa milik Petrochina dari jembatan Staging ke atas secara periodik terus dialkukan, hal ini terkait usia pipa yang sudah lama yang dimungkinkan terjadi korosi (dibangun sejak 2000 an, red).
Namun dari tanggal 27 Juni kemarin disaat Dinas PUPR sedang melakukan pekerjaan normalisasi kanal di Blok E kelurahan Pandan Jaya, berkoordinasi dengan pihak Petrochina terkait jaringan pipa.
Disampaikan Marhadi Divisi Comdev Petrochina kepada kantor berita waktoe (29/6), di lokasi terjadi korosi pipa migas, dimana telah terjadi kesepakatan untuk pengerjaan normalisasi kanal yang dilewati jaringan pipa Petrochina. Maka disepakati di atas dan di bawah jembatan dikerjakan pihak Petrochina kemudian yang lainnya pihak PU meminta untuk didampingi agar tidak terjadi kesalahan terkait jalur pipa.
“Ternyata dibawah jembatan ini (Blok E, red) terjadi korosi dan harus dilakukan perbaikan,” Ungkapnya.
Ini adalah tanggung jawab Petro, kata Marhadi, yang menambahkan ada kegiatan maintenance Petro sekalian masang cover agar saat ada pekerjaan tidak menimbulkan bahaya.
Ternyata hasil pemeriksaan ada korosi, setelah satu titik diperbaiki (Klem) tak jauh dari titik perbaikan juga terjadi kebocoran, mungkin karena terjadi gesekan oleh alat berat. “Yang satunya sudah di klem dan satunya terjadi korosi,” Ungkapnya.
Besarnya kebocoran, Kata Marhadi, kita belum bisa lihat tingkat kebocoran berhubung kondisi kanal (air dalam kondisi pasang) kita nunggu air surut akan kita lakukan penyekatan baru bisa dilakukan perbaikan.
“Ini bukan pembiaran, tetapi soal kondisi alam, semalam ternyata timbul lagi, setelah yang satu kita klem, tadinya kita preventif ya, ternyata ada korosi dan semalam timbul lagi,” Terang Marhadi.
Soal efek terhadap lingkungan sekitar, Kita akan lihat, kalau ada yang mati, berarti ada efek, umpama pohon sawit ada yang mati, akan ada uji laboratorium dari divisi terkait.
Jaringan pipa ini rawan karena pipa dipasang dibawah tahun 2000. Panjangnya kita tidak diketahui. Tapi yang kita prioritaskan hanya daerah yang dekat air karena dianggap rawan.
Jadi terkait, kebocoran karena pengerjaan agak sulit, air pasang, maka agak lama. Tetapi hari ini diperkirakan kita sudah bisa menutup kebocoran. Setelah itu baru kita pasang cover.
“Lambatnya pekerjaan karena faktor alam, untuk klem hari ini selesai dan pemasangan cover butuh sehari juga jadi 2 hari selesai,” Ungkapnya.
Diketahui, sejak tiga hari yang lalu (27/6) saat dilakukan normalisasi kanal oleh dinas PUPR di lokasi blok E, terutama di jalur pipa migas, terjadi korosi. Hingga berita ini dinaikan pihak Petrochina masih berupaya menutup kebocoran. (Ramzi)
Baca Juga :
Baca Juga :
IWO Tanjabtimur Berikan Bantuan Kepada Korban Kebakaran Dipuding