[REKAN : NURDIN // EDITOR : ERSAN]
MUARO JAMBI (MELAYU POS INDONESIA) – Melalui telepon seluler, Senin (05/01/2020) Kolipin adalah pengurus dan juga sekaligus sebagai ketua/Presiden ICB (Informasi Cepat Bahar) menjelaskan sisi lemahnya RSUD Sungai Bahar yang hanya bekerjasama dengan RSUD Ahmad Ripin Sengeti untuk rujukan, sehingga tanpa rekam jejak pasien dari hasil diaknosa menjadi kendala yang bila sampai ke RS Jambi akan di periksa lagi dari awal. Hal ini sesuai yang di katakan oleh Kolipin, berdasarkan hasil percakapan Kolipin dengan pihak BPJS melalui via telepon seluler.
Baca Juga : Siap di kebiri anunya akibat pelecehan seksual atau pemerkosaan pada anak dibawah umur
” Kalau saya lebih cenderung kepada keterangan dokter yang di sampaikan kepada keluarga pasien. KIS itu bisa di gunakan untuk satu rumah sakit, Bahar saja atau Jambi saja. Kita juga sudah tanya langsung ke pihak BPJS, apa bedah nya KIS dan BPJS ternyata sama tidak ada bedahnya, kalau BPJS bayar sendiri dan KIS di bayar oleh pemerintah. Nah secara fasilitas itu sesuai dari keterangan dari pihak BPJS, (faseKes satu) fasilitas umum tingkat pertama itu seperti klinik dokter umum atau puskesmas, penerima Kartu Indonesia Sehat ini bisa mendapatkan fasilitas layanan kesehatan secara gratis di fasilitas layanan kesehatan tingkat lanjutan. Artinya rujukan bisa di berikan sesuai dengan tingkat keparahan penyakit bagi penerima kartu KIS. Jadi untuk kasus RSUD Sungai Bahar sudah kita tanyakan bagaimana agar dapat rujukan, itu untuk rumah sakit yang ada kerja sama artinya RSUD Sungai Bahar dengan RS Jambi. Inilah sisi lemahnya RSUD Sungai Bahar, belum ada kerjasamanya sehingga belum bisa memberikan rujukan (Pasien pengguna KIS). Yang ada kerjasama cuma satu yaitu RSUD Ahmad Ripin Sengeti di situ kerjasama kalau untuk RS di Jambi sehingga tidak bisa memberikan surat rujukan. Jadi kelemahannya pasien (KIS) di arahkan jadi pasien baru masuk ke RS di Jambi. Secara umum bila pakai rujukan rekam dari diaknosa itukan sudah ada jadi ketika sampai di Jambi di tangani sesuai rujukan, tidak lagi di cek dari awal jadi penanganannya jadi tidak lama, nah inikan di tangani dari nol lagi bila sampai ke RS Jambi ” jelas Kolipin secara panjang lebar.
Apakah tidak ada arahan oleh pihak pegawai RSUD Sungai Bahar untuk pasien (pengguna KIS) mendaftar rujukan secara online, juga di jelaskan Kolipin.
” Tidak ada arahan untuk mendaftar online, hanya di berikan penjelasan oleh pihak pegawai RSUD Sungai Bahar untuk (pasien pengguna KIS) ini mau di gunakan di sini atau di Jambi. Jadi karena di anggap fasilitas RSUD Sungai Bahar kurang lengkap, keluarga pasien memilih berobat ke Jambi sehingga di RSUD Sungai Bahar di bayarlah secara umum. Itukan pengguna KIS jadi di sinilah jadinya terabaikannya pasien pengguna KIS ” Tambah Kolipin.
Baca Juga : Tanggapan netizen diduga mendapat bantahan dari pihak RSUD Sungai Bahar dengan sebuah surat
Harapan Kolipin, SH.I kedepannya agar RSUD Sungai Bahar dapat bermanfaat bagi masyarakat Sungai Bahar yang terdiri dari tiga Kecamatan. Sehingga perlunya Bupati dan DPRD kabupaten Muaro sesegera mungkin turun tangan dapat merubah pelayanan (Pasien pengguna KIS) di RSUD Sungai Bahar terkait pelayanan dan rujukan pasien yang menggunakan KIS yang di anggap tidak masuk akal bila harus ke RSUD Ahmad Ripin Sengeti yang harus melewati Rumah Sakit – Rumah Sakit yang ada di Jambi.
” Harapan kami ada perbaikan, disini kami ingin mengetahuinya juga siap pengendali RSUD Sungai Bahar itu, Bupati kah atau DPRD kah dan atau siapakah. Jika sudah ketemu siapa yang berkuasa atas kebijakan menejemen RSUD Sungai Bahar, ya tentunya kami berharap ada berbaikan. Harapan kami juga kedepannya ada kerjasamanya Rumah Sakit Sungai Bahar dengan Rumah Sakit yang ada di Jambi. Jadi kartu KIS dan BPJS ini bisa di gunakan di dua tempat, RSUD Sungai Bahar dan nanti ketika ke Rumah Sakit Jambi sudah dapat rujukan dari RSUD Sungai Bahar ” Harap Kolipin.
Tonton Juga :
Bansos 2021
Baca Juga :
Terkait Kapolri Baru Pengganti Idham Aziz, Berikut Pernyataan Moeldoko !
Baca Juga :
Viral Nelayan Temukan Drone Raksasa di Laut Selayar Sulsel Ternyata itu “Sea Glider”
