Beranda Indonesia News Mujarabkah Politik Uang

Mujarabkah Politik Uang

429
0

Oleh DR Mas ud HMN

MELAYU POS INDONESIA – Dalam menghubungkan perefektif mujarabnya politik uang yang actual sekarang masih berkelanjutan, seependapatkah Anda dengan saya bebasis prasa klasik bahwa emas berlian mahal harganya dan sukar dicari Tetapi batu kerikil, bisa didapatkan di sembarang tempat Itulah ibarat orang berbudi baik bagaikan berlian sangat dicari.

Mungkin disinilah esensi dan relevansi berlian dan batu krikil kita ketengahkan Yaitu ada substansi manusia yang sukar dicari. Tapi manusia yang biasa biasa vanyak dimna mana. Nilai manusia kita konversi dengan nilai materi atau uang. Kira coba mencari relasi nilai manusia dan materi atau uang.

Adalah Mohamad Amin (1853 – 1968 ), tokoh perintis kemerdekaan asal Kampar Riau yang wafat 1968 pada usia 105 tahun di Pekanbaru, orang yang amat diingat dan memang patut kita hargai pribadi yang hebat. Ia aktivis serikat dagang Islam cabang Siak dibawah pimpinan H Samanhud, Hos Cokroaminotoi. Ia menorehkan satu bahasa atau ungkapan sederhana tentang nilai atau harga Yaitu nilai manusia atau harga manusia dan nilai barang atau harga barang atau benda.

Seperti diungkap Radja Roesli (alm) mantan wali kota Pekanbaru tahun delapan
puluhan bahwa harga nbilai mansia dan barang adalah lineirbYaitu jika barang nilai harganya naik atau tinggi, maka nilai harga manusia turun. Atau tinngi harga barang semakin rendah nilai mansuyai Negitu juga semakain rendah atau murah nilai barang smakin tinggi nilai manusia.

Radja Roesli sempat menyampaikan pendirian atau pandangan yang sama dengan Mohammad Amin. Tokoh yang pernah kursus pemgelolaan pemerintahan dengan Perdana Menteri awal kemerdekaan Sutan Syahrir di Bukitinggi tahun 1950- itu, mengatakan manusia itu punya posisi sentral namun punya tandingan lawan. Manusia versus materi
Makrifat Mardjani (1928-1898) dalam perfektif sama dengan Radja Roesli seorang tokoh lain yang menjadi anggota perlemen ( DPR ) era 1955 sampai 1959 dari pemilihan umum RI yang pertama. asal pemilihan Riau, berpendapat manusia berubah nilainya karena materi atau benda yang disebut uang. Uang menjadi kompatitornilai manusia.

Tokoh vocal asal Mudik Ulo, Kuantan Singingi Riau itu amat terkesan dalam perjalanan masyarakat bangsa nilai manusi sudah tergerus oleh uang. Bercermin pada faham tokoh diatas saya berpendapat yang sama dengan pemikir saabiqul awalin atau generasi awal kemerdekaan itu, Dalam relasi itu pada satu tempo ketika silaturahmi dengan ibu Wan Portua seorang pemikir dari pusat study
Cntral for Strategy Policy studies Malaysia.Ini adalah Lembaga tink tank di Kuala Lumpur. Menyerahkan sebuah artikel berjudul Masih Mujarabkah politik uang ? Bu Wan Portia juga menyatakan “setuju dengan pernyataan penulis Uang sangat berpengaruh sekarang” katanya.

Masih mujarabkah politik uang ? Sahabat yang segernerasi dengan saya Dr © Risman Mukhtar berpendapat ya dan todak.Jika orang baik tidak terpengaruh, hanya orang yang kurang baik yang terpengaruh Ia menjelaskan politik uang, korupasi uang dan manipulisasi uang.

Dalam pembicaraan terkait Pilkada, Risman Mukhtar melihat ada yang tidak terpengaruh uang. Uang banyak, tapi tetap sja yang tidak banyak uang yang terpilih. Tentu saja significanti uang meilih tidak terprngaru politik uang perlu diuji lebih lanjut kesahihannya.

Belakangan kita dikejutkan kasus Djoko Tjandra yang burnonan karena kejahatan
berkaitan kasus pidana. Soal uang begitulah singkatnya. Tiba tiba ia ada di Jakarta dan
datang mengurus pekarnya di Pengadilan Jakarta Selatan. Ia melenggang bebas
mengabaikan petugas yang mencarinya, sebagai penegak hukum. Maka ini metafora
soal ini tidak lain mujarabnya masalah uang.

Benarlah simpulan realsi manusia dan materi adalah linier terbalik. Jika nilai manusi tinggi maka nilai materi rendah. Begitu sebnaliknya jika niai materi tinggi nilai manusia merlorot yturun. ditentukan materi. Relasi keduanya linear tebalik. Kenaikan nilai manusia akan dikiti merosotnya nilai materi Sekali lagi nilai manusia yang baik itu identic berlian sukar didapat. Tetapi manusia rendah adalah idenhtik keriki ada sembarng tempat. Metafora krikil dapat dinotasikan materialistic, ber Tuhankan pada hawa nafsunya. Hal ini di sindirkan oleh manusia kerikil adalah yang ber Tuhankan hawa nafsu belaka. Nauuzubillhi min zalik,

Jakarty 15 Juli 2020

*(Penulis adalah Doktor Dosen Pascasarjana UniversitaS Muhammadiyah Ptgof Gr Hamka
(UHAMKA) Jakarta.

Email masud.riau@gmail.com (REDAKSI//EDITOR : ERSAN)

Risma (Walikota Surabaya) Pingsan Dipemakaman Ada apa ya..?, Selengkapnya Klik Video atau Link Berikut ini

https://youtu.be/B7I2tJbk8iM

Baca Juga :

Kantor Pos Cabang Ciasem Salurkan BST Kemensos Tahap III Allhamdulilah Selesai Dan Berjalan Lancar

Baca Juga :

KEPUTUSAN KEPSEK SMPN SATAP 12 TENTANG PENETAPAN SISTEM PEMBELAJARAN MASA DARURAT COVID 19 DAN TUGAS KEPSEK, GURU, ORANG TUA SISWA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini