Oleh Mas ud HMN*)
MELAYU POS INDONESIA – Saya belum banyak tahu . Dalam benak saya mungkin banyak orang juga tak tahu seperti saya tentang mega projek yang diluncurkan Fahd Al-Rasheed, Presiden Komisi Kerajaan untuk Kota Riyadh. Mengingat pentingnya kota itu sebagai kota pemerintahan Kerajaan yang kaya minyak itu dengan peran Khadimul Kharamaian kota suci umat Islam sedunia yaitu Makkah dan Madinah.
Luar biasa memang dan menarik tentu saja, Pembangunan kota dalam persfektif budaya trasfomatif masa depan Ini ditorehkan dalam Rencana Riyadh Menjadi Pusat Budaya Timur Tengah Hal itu tercermin pada sisi budaya. Seperti kita ketahui Arab Saudi meluncurkan rencana mega projek bernilai budget Setara dengan Rp.104.000 Triliun ($ 800 Miliar), Tujuannya untuk menggandakan atau ukuran Riyadh pada dekade berikutnya menjadi kota yang megah dan indah dengan mengubahnya menjadi pusat ekonomi, sosial dan budaya untuk wilayah tersebut.
Tekad itu selaras dengan mengimlementasikan maksud itu diuraikan melalui Strategi ambisius untuk ibu kota itu diungkapkan oleh Fahd Al-Rasheed, Presiden Komisi Kerajaan untuk Kota Riyadh, yang berkaitan dengan pengembangan dan strategi perkotaan.
“Riyadh sudah menjadi mesin ekonomi yang sangat penting bagi Kerajaan, dan meskipun sudah sangat berhasil, rencananya sekarang, di bawah Visi 2030, adalah untuk benar-benar mengambil jalan lebih jauh, untuk menggandakan populasi menjadi 15 juta orang,” katanya kepada Arab News. ( Arab News Daily July, 6th,2020) .
Ia mengatakan : “Kami telah meluncurkan 18 megaproyek di kota ini, bernilai lebih dari SR1 triliun, lebih dari $ 250 miliar, untuk meningkatkan tingkat kehidupan dan memberikan pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih tinggi sehingga kami dapat menciptakan lapangan kerja dan menggandakan populasi
dalam 10 tahun. Ini adalah rencana penting dan seluruh kota bekerja untuk memastikan ini terjadi.”
Dalam rencana pihaknya mencairkan sSekitar $ 250 miliar dalam investasi diharapkan dari sektor swasta, dengan jumlah yang sama dihasilkan oleh peningkatan aktivitas ekonomi dari pertumbuhan populasi, keuangan dan
perbankan, pariwisata budaya dan gurun, dan acara-acara rekreasi.
“Kita juga harus memastikan pertumbuhan dikelola dengan baik, sehingga akan ada fokus pada transportasi dan logistik, termasuk metro Riyadh yang akan dibuka pada awal tahun depan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
produktivitas, ”kata Al-Rasheed. Ia mengaskan bahwa Rencana tersebut melibatkanpenciptaan “zona industri besar” yang berfokus pada teknologi canggih seperti energi terbarukan dan otomatisasi, dan bioteknologi dan aquaponik. Fitur utama lainnya adalah
keberlanjutan, dengan konservasi energi, ekonomi karbon melingkar dengan
penekanannya pada pengurangan emisi, dan pengelolaan air, semua prioritas.
“Anda akan melihat 7 juta pohon ditanam di Riyadh dalam beberapa tahun mendatang, dan Taman Raja Salman akan lebih besar dari Taman Hyde di London,” kata Al-Rasheed.
Ia juga sempat membentangkan gambaran singat atay HIGHLIGHT dengan unsur utama projek tersebut yaitu Pertama berupa 18 megaproyek telah diluncurkan senilai lebih dari $ 250 miliar.
Kedua, projek penghijauan sebanyak 7 juta pohon ditanam di Riyadh dalam beberapa tahun mendatang. Ketiga, Pembanfunan King Salman Park akan lebih besar dari Hyde Park di
London.Tiga point diatas ini merupakan focus proyek.
Dengan nada optimis penuh Presiden Komisi pembangunan kota Riyadh tersebut bahwa ibu Kota Kerajaan Saudi Arabia itu juga bertujuan untuk menjadi pusat seni dan budaya Timur Tengah. Sebuah gedung opera sedang
dipertimbangkan, serta pertunjukan seni publik dengan 1.000 karya ditugaskan dari seluruh dunia. “Kami belum melihat yang seperti itu sejak Renaissance Florence,” kata Al-Rasheed.
Menurut dia, ada rencananya akan membahas detail dimasa dekat ini pada pertemuan online yang menghubungkan Riyadh dengan Houston Amerika Serikat. Modal minyak Texas menderita lonjakan baru dalam kasus coronavirus dan pandemi akan menjadi agenda. “Kami ingin berurusan dengan yang satu ini, tetapi juga siap untuk yang berikutnya,” kata Al-Rasheed.
Akhirnya hemat penulis pembangunan ini coba menjawab budaya dengan unsur pembngunan modern dan dalam tarikan satu nafas motivasi ekonomi. Intinya adalah trasformasi budaya social ekonomi masa depan.
Jakarta 7 Juli 2020
*) Penulis adalah Doktor Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof
Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta. Email masud.riau@gmail.com
[Redaksi//Editor : Ersan]
Warga 4 Desa Di Wakatobi Diduga Lakukan Aksi Menuntut Hak Ke Perusahaan Nikel, Selengkapnya Klik Video atau Link Berikut ini
Baca Juga :
MAN KAPUAS, PELAYANAN ADMINISTRASI BAGI SISWA SLL ADA HINGGA SEKARANG
Baca Juga :
MASYARAKAT RT.11 SANGAT SENANG DENGAN ADANYA PAMSIMAS KKM – TIRTA SUKO AWIN JAYA