Beranda Opini Rencana UU Haluan Ideologi Pancasila Dan Luka Sejarah

Rencana UU Haluan Ideologi Pancasila Dan Luka Sejarah

511
0

MELAYU POS INDONESIA – Mengkaitkan Pancasila dengan kebudayaan, trisila dan eka sila lalu kemudian gotong royomg untuk dijadikan Undang Undang Pancasila yang lagi menghangat kini. Pokok soalnya satu pihak mengusul Ideologi Pancasila perlu diatur dengan undang undang menjaga kelestariannya. Sementara alasan pihak lain tidak diperlukan dengan alasan membawa pertikaian luka peristiwa sejarah bahkan pertentangan dengan konflik.

Jika konflik yang terjadi maka perubahan atau masa depan bangsa yang lebih baik bisa lenyap dan berubah terjerumus kedalam bahaya. Karena jelas renana undang undang haluan
ideology Pancasila ( RUU HIP) membuka luka lama sejarah Bisakah kita berdamai dengan sejarh luka masa lalu, kalau bisa maka kita dapat terus agenda pada perubahan itu sama artinya karena kita tak pernah percaya adanya kekekalan permanen. Maka pertanyaannya perubahan yang bagaimana kita dambakan ? Bukankah kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan.

Nampaknya ini kegalauan masa depan. No answering ( Ketidak pastian jawaban hari esok) Meski demikian kita terus mencari jawaban. Mari kita sejenak berkaca pada alam lingkungan Apakah anda pernah tahu ungakapan lama yang berbunyi begini Bambu tumbuh meninggalkan ruas dengan buku, Manusia berjalan menorehkan tapak jejak dengan langkah Penulis sendiri termasuk yang belum pernah tahu ungkpan tersebut mendengarpun belum pernah.

Oleh Dr Mas ud HMN*)

Tetapi setelah bertemu dengan Makripat Mardjani (alm) pada tahun 1980an dengan seorang tokoh di kampung kami barulah penulis mulai tahu Makripat Mardjani asal Lubuk Ambaxang Kuantan Singingi, Riau, tokoh anggota perlemen atau Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terpilih tahun1955 sampai 1959
itu – mengatakan adalah ungkapan klasik, Ungkapan bijak masa dulu tentang elan vital pohon sejarah kehidupan manusia. Alam terkembang jadi guru. Demikian jelas Makrifat Mardjani Dalam pikiran penulis Meta fora kata bambu tumbuh meninggalkan ruas dengan buku, ini adalah soal kontinu proses.

Perubahan berkelanjutan. Selaras dengan makna ungkapan manusia meninggalkan tapak jejak dengan langah. Indikator adanya perubahana. Jadi alam terkembang dinamis bukan mandek,diam atau statis. Lalu kemudian adanya uncertainty dan adanya certenty
alam identic dengan paradoksal Saling bertentangan. Ada yang bisa dijelaskan ada yang tidak bisa dijelaskan. Maka munculah rekayasa, kutak kutik yang menjadi generic
ilmu manjemen. Kegalauan dan bahaya ideologis perlu didorong dalam perfektif manejemen antisipasi kegalauan. Intinya meletakkan konflik dalam fungsional manejemen Penulis mencoba menyimpulkan debatable RUU Haluan Ideologi Pancasila menyangkut dua hal yaitu Pertama, unsur konflik adalah bersifat ideologis. Serius
dan sangat tidak menentu Kedua, kita harus meredam konflik dengan meninggalkn
was was dan kegalauan solusinya membawa kealam kepastian. Yakni Undang undang harus dihentikan dengan mencabut untuk tidak dibahas.Tanpa kepastian bangsa terjerumus dalam bahaya. Akhirnya kita memahami bangsa dengan perubahan, merujuk pada alam terkembang jadi guru, serta memasukkan perubahan bangsa dalam fungsinal manejemen yaitu menetapkan kepastian dalam ketidak
pastian atau kegalauan bangsa.

Jakarta 25 Juni 2020 *) Penulis adalah Doktor Dosen Pascasarjana Universitas
Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta.

[REDAKSI//EDITOR : ERSAN]

Petinggi OJK Diduga Terlibat Di Jiwasraya, Selengkapnya Klik Video atau Link Berikut ini

https://youtu.be/4CmUNfkh74k

Baca Juga :

PPDB DARING SMP/MTs KARAWANG KONDUSIF

Baca Juga :

JANGAN SIBUK URUSI VIRUS JEMBATAN RUSAK TAK DI URUS

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini