Oleh Mas ud HMN
JAKARTA (MELAYU POS INDONESIA) –Menunaikan Haji pindah ke negara masing masing , Ada persoalan apa ? Bagai mana
menjelaskannya Tidak mudah, karena amat kompleks Meski demikian secara intelektual atau bertapak akal sehat penjelasannya dihubungkan dengan krisis Covid 19 yang melanda Indonesia kini, Yaitu sama halnya mengalihkan ibadah di masjid pindah kerumah mungkin ada kemiripan. Tetapi ada wabah bedanya,. Narasi penjelasnya ada ibadah masjid pindah dirumah saja sementara ibadah haji dipindahkan kenegara masing masing., Jadi artinya tidak ada pelaksanaan haji di Arafah tahun ini, Pertanyaannya dapatkah Arafah dan masjidil haram di pindahkan Negara masing masing saja.
Hukum wajib haji seperti kita maklumi tidak sama dengan shalat masjid dan
rumah.Sholat di masjid pindah dengan melakukan sholat di rumah. Karena wajib haji ada unsur wuquf arafah tawaf dan Sa’i. Unsur unsur tersebut tidak dapat di modfikasikan
dengan yang lain. Suatu statemen suci labbaik Allahumma labaik. Aku memenuhi panggilanmu ya Allah, nanti tak bisa di kumandangkan. Karena aku tak dapat memenuhi panggilanmu Ya Allah Inilah masaalah rumit dan prinsip yang menerpa umat Islam.Tanah Suci sebagai tempat berdoa umat Islam yang paling diberkahi terutama pada musim haji Kini terancam batal oleh krisis Virus Covid 19 yang merupakan policy Kerajaan Saudi Arabia. Meskipun sehingga harapan haji kaum muslimin pun terbatalkan pula. Meskipun dapat saja Kerajaan Saudi Arabia membolehkan pelaksanaan ibadah haji berdasarkan otortias wilayah kekuasaannya.
Apa yang kita harapkan dari Khadimul Kharamain atau pengawal dua tempat suci tersebut kini dan masa depan tidak lain adalah tanggumg jawab pemuh. Umat Islam sedunia pasti menerima kenyataan dengan taat penuh. Karena alasan syari mendukung pemabatalan haji musim ini Memang persoalan tidak sederhana. Ibadah haji dan keberkahan tanah suci, masalah Khadimul kharamaian, masalah musibah crisis covid 19 dalam akumulasi persoalan. Selain besarnya lingkup pesoalan seperti otorita khadimul kharamaian, dam umsur haji yang mendunia, serta krisis Corona 19 berkelindan jadi satu simpolan yang dihadapi dunia kini dengan segala dampaknya.
Jika saja kita boleh urai pokok persoakannya soal haji dan tanah suci maka terkai pda
ajaran Islam yang pasti.
Haji tidak mungkin digantikan dengan defenisi dan unsur lefalis didalamnya. Lalu kalau ada yang mau mereduksi persoalan haji boleh diuralkan atau mengalihkan tanah suci ketanah air masing masing Negara itu tidak dimungkinkan.
Sementara tanggung jawab Khadimul Kharamain kita simggumg diatas, cukup jelas.
Pemerintah Saudi Arabia tidak tangung tanggung menghadapi persoalan itu dengan menjaga.
masjdil Haram dan Masjid Nabawi Madinah, Apresiasi tinggi mestilah di berikan kepada
pemerintah Saudi Arabia. Seperti di publish berbagai media, pemerintah Saudi melakukan banyak hal. Mulai dari upata strlesasi masjid melawan Covid 19. Termasuk daerah lingkungan berdekatan dengan masjid.
Kita juga memahami pemcahayaan lampu penerang yang terkait dengan setrilisasi semua
ruang bangunan masjid Dalam kaitan ini adanya sikap negative mengeritik Kerajaan Saudi dalam kurang nanpu memanage kota suci sebagai repsentasi untuk kepentingan umat Islam sedunia tidaklah betul. Yang sebenarnya tidak demikian bahkan Raja Salman sendiri berbuat luar biasa.Termasuk sumbangan memulihkan keuangan dunia, melalui komitmen virtualnya lewat kelompok Negara G 20.
Dalam hal ini kita berpandangan positif dengan menerima apapun dari pelaksanaan Haji
Tahun Ini, Mungkin tidak dapat dilaksanakan oleh bahaya wabah Covid 19. Meski demikian
Raja Salman dari Kerajaan Saudi Arabia masih berusaha keras menghaapdi perkembangan
krisis wabah ini. (Raden Barus)
Editor : Ersan
Tangisan Anak Kecil yang terlantar ditinggal Ibunya Meninggal Dipinggiran Toko, Selengkapnya Klik video ini
Baca Juga :
KOTAWARINGIN BARAT : BERTAMBAH LAGI 4 ORANG POSITIF CORONA TANPA GEJALA
Baca Juga :
Mak Olem Pemulung Asal Cipendeuy, Dapat Bantuan Pokok Dari Kapolres Subang
[…] Menunaikan Haji (Pindah) Ke Negara Masing – Masing […]