MUARO JAMBI, MELAYU POS INDONESIA – (21/04/2020) PONIJAN, warga Desa Simpang Limo, Kecamatan Jaluko, Kabupaten Muaro Jambi, Kesal terhadap Kepala Desanya , Lantaran dirinya tidak mendapatkan bantuan bedah rumah yang diselenggarakan oleh Perkim Muaro Jambi tahun 2019 yang lalu, sedangkan Rumah yang saat ini di huninya sudah tidak layak di tempati, Di tambah lagi, rumah yang saat ini di tempati nya adalah rumah tumpangan dari warga sekitar.
Ketika di wawancarai Reporter melayu pos Indonesia di kediamannya Selasa (21-04-2020), dirinya sangat kesal terhadap Kepala Desanya lantaran Namanya tidak masuk dalam data penerima Bantuan Stimulasi Perumahan Swadaya (BSPS) Bedah Rumah tahun 2019 yang lalu, sedangkan menurutnya, tim BSPS sudah mendatangi rumah nya buat mendata kelayakan dari penerima BSPS supaya tepat sasaran.
Tidak memiliki lahan perumahan, yaitu tanah atas haknya pribadi sehingga bantuan itu gagal ia dapat. Tapi menurutnya, anaknya mau menghibahkan tanah untuk PONIJAN bila itu menjadi syarat mutlak untuk mendapatkan bantuan BSPS tersebut.
Dan menurutnya pula, bedah rumah atas nama dirinya di alihkan kepada adik Kepala Desa yang sekarang membangun, bangunan seperti sebuah Ruko, hal itu di ketahuinya lantaran dirinya pernah menanyakan kepada Kadus yang lalu dan di bilang sama pak kadus, tidak ada lagi sudah di ambil adik kepala desa untuk buat bangunan seperti ruko dekat rumah pak kades.
Hal ini membuat dirinya merasa tidak mendapatkan keadilan terhadap perekonomiannya yang serba kekurangan yang ia alami , dengan hasil kerja menderes Karet dan mencari Kangkung liar agar bisa ia jual demi memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari , dengan keadaan ini pula ia juga tidak pernah mendapatkan bantuan dana PKH ataupun lainnya sedangkan orang lain bisa mendapatkannya dan ia sungguh sangat membutuhkannya.
” kemarin ado dapat , di pindahkan buat jamel kepala desa ke Pit adik e tu , yolah di buat ruko tu, permintaan kami supayo dapat bantuan bedah rumah, Kami ko orang susah bantuan PKH jugo dak dapat sedangkan orang lain dapat” terangnya. selasa (21/04/2020)
” Aku dak puas hati di buat e, Kami ko orang susah, kemaren sudah di data kalu dak salah cewek yang datang, alasannyo kami ko dak ado tanah , tapi anak kami tu nak hibahkan tanah, tapi sayo tanyo lagi ke kadus di bilang kadus tu, ay dak ado lagi paman sudah di bagi e ke Pit tu buat ruko dekat rumah kades tu “tambahnya pula
Dan lanjutnya lagi, di duga rumah BSPS yang tidak di tempati di sekitar kebun sawit antar RT. 02 dan RT. 04 menurutnya itu milik kepala desa dan juga di duga tanahnya milik kepala desa, untuk data penerimanya BSPS nya rumah itu atas nama Tante (nama panggilan).
” itu rumah yang ado kebun sawitnyo, itu Rumah kepala desa bukan rumah tante tu, kebun sawit tu punyo kepala desa dan di buat atas Namo tante tu ” jelasnya
Terkait hal ini, Reporter Melayupos Indonesia, menghubungi Kepala Desa melalui via telepon, dan kepala desa membenarkan tentang salah satu rumah yang berada di kebun sawit antara RT. 02 dan RT. 04, yaitu tanah orang tuanya dan sudah di hibahkan kepada seseorang bernama panggilan Tante , dan juga rumah adiknya yang di bikinkan Ruko juga Bantuan dari BSPS.
” itu bedah rumah atas nama TANTE , tanah itu tanah orang tua saya yang di hibahkan kepada Tante itu, kalau yang untuk adik saya itu, dia kan memang dapat bantuan bedah rumah ya itu di buat Ruko itu ” jelasnya. Selasa malam via telepon (21/04/2020)
Untuk hibah yg di ucapkan oleh Kepala desa melalui via telepon tidak sama yang sudah di kompirmasi melalui media WhatsApp.
“Rumah dan tanah kepunyaan tante. Belum ditunggu karna listerik dan sumur belum ada ” balasan pak kades via WhatsApp.
MPI : (NURDIN ) / EDITOR : ERSAN
Mencegah Penyebaran Virus Corona, Presiden Membuat Keputusan, Klik Selengkapnya Video Ini
Baca Juga :
Bupati Manokwari Meninggal Dunia, Para Medis Belum Bisa Ungkap Penyebabnya…
Baca Juga :
Cegah Covid 19, Kades Rantau Makmur “Suparto” Cek Setiap Orang yang melintasi Wilayahnya
